Jokowi Akui Tiap Kebijakan Pemerintah Selalu Dikritik: Tugasnya Mencari Solusi

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 23 Januari 2024 | 13:27 WIB
Jokowi Akui Tiap Kebijakan Pemerintah Selalu Dikritik: Tugasnya Mencari Solusi
Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi. (Suara.com/Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Jokowi menyebut, kenaikan harga gabah membuat para petani merasa gembira, namun di sisi lain, masyarakat pembeli beras akan menyampaikan keluhan kepada dirinya.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Jokowi dalam pidatonya saat acara penyerahan bantuan kepada Petani Gagal Panen di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada hari Selasa. Acara tersebut dapat disaksikan secara daring dari Jakarta.

"Sekarang ini para petani senang, harga gabahnya (naik), dipikir saya nggak tahu. Tapi kalau harga gabah naik itu pada diam aja gitu. Dulu saya ingat tiga tahun lalu harga gabah masih Rp4.300, Rp4.200 (per kilogram). Sekarang Rp7.800, Rp7.600. Tapi kalau harga gabahnya sudah Rp7.800, berasnya berapa? Panjenengan senang, tapi masyarakatnya saya yang disemprot," kata Jokowi.

Jokowi menegaskan, pemerintah berusaha menjaga keseimbangan harga agar petani dan masyarakat merasa puas. Meskipun demikian, Jokowi menekankan bahwa menjaga keseimbangan tersebut tidaklah mudah. 

Baca Juga: Gegara Ini, Relawan Jokowi Laporkan Istri Ganjar Dan Sekda Sulut Ke Bawaslu

Ia mengakui, pemerintah berada dalam situasi yang selalu mendapatkan kritik, baik ketika maju, mundur, ke timur, maupun ke barat. Namun, Jokowi menegaskan bahwa itu adalah tugas pemerintah untuk menyelesaikan masalah dan mencari solusi.

Presiden juga menyoroti pentingnya bersyukur bagi para petani apabila harga gabah mengalami kenaikan. Bagi petani yang menghadapi gagal panen di Jawa Tengah, pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp8 juta per hektar sawah.

"Untuk yang terdampak El Nino, banjir dan sekarang ini ada kekeringan agak panjang di Jawa Tengah, ada 16 ribu hektare dan penerima hari ini adalah Kabupaten Grobogan, Kudus, Jepara, Demak, dan Pati. Bantuan yang diberikan juga sudah dihitung Rp8 juta per hektare," ujar dia, dikutip via Antara.

Menurut Kepala Negara, jumlah bantuan itu sudah dihitung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan ditujukan untuk biaya produksi.

"Nanti moga-moga bapak/ibu dalam tiga empat bulan yang akan datang segera panen, kemudian dari situlah produktivitas bisa kita naikkan," kata dia.

Baca Juga: Tom Lembong Sebut 7 Tahun Bikin Contekan Buat Jokowi, Jubir Prabowo: Terkesan Sombong dan Merendahkan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI