Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk berkomitmen untuk terus mendampingi dan memberdayakan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM). Program Klasterku Hidupku merupakan wadah bagi pelaku UMKM untuk terus mengembangkan bisnisnya.
Klaster Jamur DJ yang berada di Desa Danda Jaya, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi salah satu klaster yang mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari BRI. Klaster Jamur DJ berhasil memberdayakan para ibu-ibu di desa tersebut untuk membantu perekonomian keluarga.
Cerita sukses UMKM ini berawal dari ketelitian Dewi Nurilasari yang melihat adanya potensi budidaya jamur di daerahnya. Namun, tidak banyak yang bisa membudidayakan jamur tiram.
"Awal mula saya bergelut di dunia jamur itu dari tahun 2017 ke tahun 2018. Pertama potensi yang saya lihat di jamur ini adalah karena Banjarmasin dan Marabahan ini tidak banyak bisa yang membudidaya jamur tersebut," tutur Ketua Klaster Jamur DJ, Dewi Nurilasari.
Baca Juga: Erick Thohir Sasar Stasiun Kereta Pasarkan Produk UMKM Lewat Vending Machine
Padahal, lanjut Dewi, proses budidaya jamur terbilang mudah dan tidak membutuhkan banyak modal. Media tanamnya terbuat dari serbuk kayu dan dedak padi, bahan-bahannya pun mudah didapat dan murah harganya.
"Tahapan yang pertama pengayakan serbuk gergaji, lalu serbuk gergaji tersebut kita campur dengan dedak dan kapur gamping kita campur kita kasih air setelah itu kita masukkan ke dalam wadah plastik kami namai baglog atau media tanam jamur. Nah setelah itu kami kukus atau kami sterilisasi. Setelah itu 2-3 hari kemudian kami bibit, baru satu setengah bulan untuk siap panen," urainya.
Dengan semangat kebersamaan, Dewi mengajak warga sekitar untuk bergabung. Hal ini lantaran dia percaya bahwa bersinergi dengan para petani untuk merawat kekayaan alam dapat menghasilkan sebuah manfaat. Hasilnya, benar saja, kekayaan alam di Desa Danda Jaya berhasil menjadi sumber kebutuhan hidup masyarakat sekitar.
Anggota Klaster Jamur DJ, Min Heriyati mengaku sudah bergabung sebagai anggota klaster sejak tahun 2021. Awalnya, dia hanya pekerja tani yang tidak mempunyai penghasilan sama sekali. Namun, setelah bergabung membudidayakan jamur, kini dia punya penghasilan.
"Dulunya saya cuma pekerja tani tidak punya penghasilan sama sekali, setelah ketemu beliau Mbak Dewi produksi bikin jamur dan bisa meningkatkan ekonomi keluarga saya dan bisa menyekolahkan anak saya," tutur Min Heriyati.
Baca Juga: Transaksi Lebih Mudah, Belanja Online Makin Praktis Pakai BRImo e-Payment
Hal serupa dirasakan oleh anggota Klaster lainnya, Alfasanah. Sebelum bergabung, Alfasanah hanya berjualan keliling kampung. Akan tetapi, jualannya sering tak habis.
"Terus ketemu sama mbak dewi dan ikut gabung di keanggotaannya terus sekarang enak jualannya tuh. Dengan saya bergabung di Kelompok Jamur DJ, saya bisa meningkatkan penghasilan untuk menghidupi anak-anak saya, untuk ongkos kuliah, ongkos sekolah, dan lain-lainnya," urai Alfasanah.
Lebih jauh Dewi mengatakan, bahwa suksesnya usaha Klaster Jamur DJ juga tidak lain berkat program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI. Pasalnya nasabah KUR BRI tidak hanya sekadar diberikan bantuan pinjaman, melainkan juga diberikan pelatihan. Pelatihan yang diberikan berupa strategi berjualan, memasarkan produk, hingga bagaimana memperluas pasar.
"Pertama, BRI memberi bantuan peralatan jamur crispy, setelah itu di 2022, BRI memberi bantuan kepada kami sebuah rumah jamur. Lalu BRI mengajak saya dan anggota kelompok saya untuk mengikuti pelatihan branding," jelas Dewi.
Adapun untuk memudahkan pembayaran, BRI memfasilitasi Klaster Jamur DJ untuk membuat QRIS BRI.
"Alhamdulilillah dari penggunaan digitalisasi QRIS yang disosialisasikan oleh mantri BRI di sini, QRIS BRI tersebut memudahkan untuk pembayaran kami dalam bertransaksi pembayaran jamur maupun yang lainnya," imbuhnya.
Dewi berharap, klaster ini bisa semakin berkembang, maju dan berinovasi. Dia juga berharap, anggota klaster dapat terus bertambah sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga menggerakkan perekonomian di desa tersebut.
Sementara itu, Kepala Desa Danda Jaya, Diyono menyambut positif program pembinaan yang telah dilakukan oleh BRI tersebut. Dia yakin bahwa program ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakatnya.
"Dampaknya setelah dibina BRI alhamdulillah. Artinya kami berterimakasih juga pada BRI yang telah membina para petani jamur di Desa Danda Jaya ini karena dampaknya sangat luar biasa untuk kedepannya," tutup Diyono.