Ini Pernyataan Lengkap Thomas Lembong Soal LFP yang Jadi Bahan Gibran Tanya Arti Nikel ke Cak Imin

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 22 Januari 2024 | 09:46 WIB
Ini Pernyataan Lengkap Thomas Lembong Soal LFP yang Jadi Bahan Gibran Tanya Arti Nikel ke Cak Imin
Thomas Lembong co captain AMIN
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Debat Calon Wakil Presiden (Cawapres) semalam menyisakan cerita menarik diantara para Cawapres. Salah satunya ketika Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang menilai Cawapres lain Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tidak tahu soal Lithium Ferro Phospate (LFP).

Atas dasar itu, Gibran kemudian bertanya ke Cak Imin apakah mengetahui salah satu jenis tambang yaitu nikel.

Walikota Solo itu merasa bingung kenapa Cak Imin tidak mengetahui terkait LFP. Sebab, Gibran bilang, Tim Nasional Pemenangan Anies-Cak Imin, Thomas Lembong sering kali menjelaskan LFP yang bisa jadi bahan baku baterai kendaraan listrik pengganti nikel.

Baca Juga: Gibran Pakai Sepatu Seharga Seratus Ribu Saat Debat Cawapres

Baca Juga: Penjelasan Lengkap TKN Soal Jaket Ala Naruto Yang Dipakai Gibran Saat Debat Cawapres

Lantas apas saja pernyataan Thomas Lembong terkait dengan LFP?

Seperti dilansir Suara dari Youtube Total Politik, Thomas memang sempat menjabarkan terkait kebijakan soal nikel ketikan Anies-Cak Imin memimpin negeri. Misalnya, memperbaiki kebijakan soal tambang nikel, apalagi RI bakal memiliki banyak cadangan nikel ke depannya.

Calon wakil presiden atau cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyindir cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin usai menjelaskan terkait produktivitas petani dalam debat keempat Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). (Tangkap Layar YouTube KPU RI)
Calon wakil presiden atau cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka menyindir cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin usai menjelaskan terkait produktivitas petani dalam debat keempat Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (21/1/2024). (Tangkap Layar YouTube KPU RI)

"Harga nikel global di seluruh dunia sudah turun kurang lebih 30 persen dalam 12 bulan terakhir, dan diprediksi tahun depan ada surplus stok nikel di dunia yang terbesar sepanjang sejarah. Jadi dengan begitu gencarnya pembangunan smelter di indonesia, kita membanjiri dunia dengan nikel, harga jatuh terjadi kondisi oversupply," ujar Thomas yang dikutip, Senin (22/1/2024).

Dengan banyaknya pasokan ini, Mantan Menteri Perdagangan itu merasa yakin RI bisa raja nikel dunia, di mana banyak negara yang membutuhkan bahan baku tersebut.

"Akhirnya mereka ketakutan dan kehilangan kepercayaan. Mereka cari opsi lain, formulasi bahan baterai yang tidak menggunakan nikel," kata dia.

Baca Juga: Jleb! Balasan Menohok Tom Lembong Usai Dituding Gibran Kasih Contekan ke Cak Imin

Namun di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa produsen asing tidak lagi menggunakan nikel untuk bahan baku baterai listrik. Hal ini terjadi di produsen mobil listrik Tesla yang mana tidak lagi menggunakan nikel tapi menggunakan LFP.

Baca Juga: Gibran Bela Program Food Estate: Ada yang Gagal Tapi Ada Pula yang Berhasil

"100 persen dari semua mobil Tesla yang dibuat di tiongkok menggunakan baterai yang mengandung nol persen nikel , nol persen cobalt. Baterainya namanya LFP jadi pakai besi, pakai fosfat, masih pakai lithium tapi tidak lagi pakai cobalt. itu 100 persen mobil Tesla," jelas Thomas.

Mantan Kepala BKPM ini menambahkan, atas dasar itu RI tidak lagi bisa bergantung pada harga komoditas dunia. Apalagi, Thomas bilang, banyak dampak negatif yang didapatkan dari kebijakan hilirasi.

"Sebaiknya kita lihat komprehensif, ekspor kita naik dramatis, kemudian gagah-gagahan di dunia, kalau kalian nggak nurut kita akan stop jual, itu memicu subsitusi," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI