Suara.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) atau Bank BJB berencana mendistribusikan dividen Tahun Buku 2023 pada tahun 2024.
Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi, menjelaskan bahwa penentuan jumlah dividen akan bergantung pada hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), yang biasanya diadakan pada akhir Maret atau awal April 2024.
"Berdasarkan data historis yang ada, kami biasanya membagikan dividen sebesar 49% hingga 60% dari laba bersih setiap tahunnya," ujar Yuddy Renaldi pada Minggu (21/1/2024).
Ia meyakini, performa keuangan Bank BJB akan tetap solid meskipun dihadapkan pada tekanan biaya dana. Keyakinan ini tercermin dari sejumlah indikator keuangan yang menunjukkan hasil yang positif.
Baca Juga: Dear Investor, Berikut Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Interim BRI Awal Tahun Ini
Selanjutnya, per tanggal 30 September 2023, kinerja Bank BJB di sektor kredit dan pembiayaan mencatat pertumbuhan sebesar 10,2%, mencapai total Rp124,9 triliun.
Sambil mengalami pertumbuhan kredit, Bank BJB berhasil menjaga rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) pada level 1,26%, dengan coverage ratio mencapai 114,7%.
Dalam hal dana pihak ketiga (DPK), Bank BJB berhasil mencapai Rp130,9 triliun. Indikator aset juga tumbuh sebesar 5,3% secara year on year, atau mencapai total Rp179,3 triliun.
"Di kuartal terakhir 2023, kami tetap optimis. Ruang pertumbuhan kredit masih terbuka, didukung oleh berbagai kebijakan pemerintah dalam upaya pemulihan ekonomi," ungkap Yuddy.
Sebagai informasi tambahan, hingga Tahun Buku 2022, Bank BJB telah mengalokasikan dividen sebesar Rp1,1 triliun untuk pemegang saham, setara dengan 49,47% dari laba bersih Bank BJB yang mencapai Rp2,24 triliun.
Baca Juga: Kado Spesial Natal dan Tahun Baru dari BRI, Dividen Interim Rp12,7 T Buat Investor
Sebelumnya, BJBR juga telah memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp1,04 triliun atau Rp99,11 per lembar saham, yang setara dengan 51,77% dari laba bersih yang dicatat oleh Bank BJB pada Tahun Buku 2021. Pada tahun tersebut, perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,01 triliun.