Contohnya pada investasi berbasis pendapatan tetap yang akan mengalami peningkatan kinerja saat tingkat suku bunga Bank Indonesia menurun. Hal tersebut terjadi karena Obligasi dan saham cenderung mengalami peningkatan sehingga membawa dampak positif pada kinerja investasi.
Kondisi Pasar Modal
Selain tingkat suku bunga yang ditetapkan Bank Indonesia, kondisi dan tren di pasar modal juga menjadi faktor utama yang memengaruhi return dan kinerja investasi. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan acuan utama untuk memantau kondisi pasar modal di Indonesia.
Perubahan IHSG dapat memengaruhi kinerja investasi dan Nilai Aktiva Bersih. Jika indeks di IHSG menunjukkan angka yang positif, maka kondisi pasar dalam keadaan baik dan harga Nilai Aktiva Bersih akan naik.
Begitu pula sebaliknya, ketika indeks IHSG sedang menurun maka tingkat return investasi juga ikut menurun terutama pada Reksa Dana Saham.
Kinerja Portofolio
Portofolio menjadi acuan utama dalam memilih investasi karena sangat memengaruhi terhadap return yang akan didapatkan.
Melalui portofolio, Anda dapat melihat seberapa besar potensi suatu Manajer Investasi dalam menghasilkan keuntungan. Kinerja portofolio selalu berubah-ubah karena berbagai hal contohnya karena kondisi politik dan ekonomi.
Besaran Biaya dan Kemampuan Manajer Investasi
Baca Juga: Solusi Hunian Impian untuk Civitas Academica
Keuntungan investasi juga dipengaruhi oleh besaran biaya yang ditetapkan oleh Manajer Investasi. Pada umumnya semakin bagus kinerja Manajer Investasi maka akan semakin tinggi biayanya.