Dijelaskan, pinjaman senilai Rp652 miliar kepada pihak tak terafilasi itu dikenakan bunga 10,5 persen terhitung mulai tanggal 2 November 2023 hingga jatuh tempo setelah 60 bulan ke depan.
Selebihnya, sebesar 20,64 persen akan digunakan untuk belanja modal guna menunjang kegiatan usaha utama seperti pembelian tongkang sungai.
Sisanya akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja seperti pembelian bahan bakar, pembayaran jasa operator kapal, pembayaran jasa keamanan, pembayaran jasa operator alat berat dan lainnya.
Usai IPO, Graha Andika selaku pemegang 41 persen saham perseroan akan menyusut menjadi 32,87 persen.
Sedangkan porsi kepemilikan Solomed Capital Pte Ltd akan berkurang menjadi 31,58 persen dari 39,48 persen.
Untuk diketahui, 99 persen porsi kepemilikan Graha Andika Niaga dikuasai oleh Aburizal Bakrie. Sedangkan sisanya, 0,1 persen pegang oleh Anindya Novyan Bakrie.
Alhasil, Aburizal Bakrie dan Nalinkant Amratlal Rathod secara bersama sebagai pengendali dan penerima manfaat akhir dari calon emiten pelayaran ini.