Perusahaan Aburizal Bakrie Mau IPO, Hasil Duitnya Buat Bayar Utang Rp652 Miliar

Rabu, 17 Januari 2024 | 15:08 WIB
Perusahaan Aburizal Bakrie Mau IPO, Hasil Duitnya Buat Bayar Utang Rp652 Miliar
Ilustrasi. PT Ancara Logistics Indonesia Tbk akan melakukan penawaran umum perdana saham atau intial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak 3.165.160.000 lembar saham bernominal Rp5 per lembar kepada investor.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Ancara Logistics Indonesia Tbk berencan akan tampil di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan skema Initial Public Offering (IPO) dalam wakru dekat ini.

Perusahaan akan melepas sebanyak 3.165.160.000 lembar saham bernominal Rp5 per lembar kepada investor.

Dimana para karyawan dapat memiliki sebanyak 29.860.000 juta saham atau 0,94 persen dari total saham IPO melalui Program Alokasi Saham Karyawan.

Mengutip prospektus calon emiten pelayaran itu pada laman e-IPO, Rabu (17/1/2024) bahwa jumlah saham yang dilepas setara dengan 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Baca Juga: Rekor! Harga Saham Tambang Batu Bara Milik Sinarmas Tembus Rp111 Ribu jadi yang Termahal

Ciptadana Sekuritas Asia dan Samuel Sekuritas Indonesia selaku penjamin pelaksana emisi efek akan membantu pelaksanaan penawaran awal dalam rentang Rp268 - Rp278 per lembar mulai tanggal 17-24 Januari 2024.

Sehingga nilai IPO ini berkisar Rp848,26 miliar hingga Rp879,91 miliar.

OJK diharapkan menerbitkan pernyataan efektif IPO pada tanggal 31 Januari 2024.

Jika sesuai jadwal tersebut, maka akan dilanjutkan dengan masa penawaran umum pada tanggal 1-5 Februari 2024.

Rencananya, 75 persen dana hasil IPO untuk pemberian pinjaman kepada Mahakam Coal Terminal atau MCT.

Baca Juga: Kenaikan Saham CUAN Dicurigai, Kini Diseret Paksa Masuk Papan Pemantauan Khusus

Oleh anak usaha itu, digunakan untuk pembayaran sebagian atau pelunasan pokok utang MCT kepada OCP Asia Fund IV (SF 1) Pte. Limited dan OCP Asia Fund V (SF 1) Pte. Limited.

Dijelaskan, pinjaman senilai Rp652 miliar kepada pihak tak terafilasi itu dikenakan bunga 10,5 persen terhitung mulai tanggal 2 November 2023 hingga jatuh tempo setelah 60 bulan ke depan.

Selebihnya, sebesar 20,64 persen akan digunakan untuk belanja modal guna menunjang kegiatan usaha utama seperti pembelian tongkang sungai.

Sisanya akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja seperti pembelian bahan bakar, pembayaran jasa operator kapal, pembayaran jasa keamanan, pembayaran jasa operator alat berat dan lainnya.

Usai IPO, Graha Andika selaku pemegang 41 persen saham perseroan akan menyusut menjadi 32,87 persen.

Sedangkan porsi kepemilikan Solomed Capital Pte Ltd akan berkurang menjadi 31,58 persen dari 39,48 persen.

Untuk diketahui, 99 persen porsi kepemilikan Graha Andika Niaga dikuasai oleh Aburizal Bakrie. Sedangkan sisanya, 0,1 persen pegang oleh Anindya Novyan Bakrie.

Alhasil, Aburizal Bakrie dan Nalinkant Amratlal Rathod secara bersama sebagai pengendali dan penerima manfaat akhir dari calon emiten pelayaran ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI