Suara.com - Bank Indonesia diproyeksi menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate pada paruh kedua tahun 2024. Hal ini, kata Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede didukung oleh berbagai faktor.
Josua menyatakan, "Diperkirakan Bank Indonesia memiliki potensi untuk menurunkan BI-Rate pada paruh kedua tahun 2024."
Selain itu, dia meramalkan bahwa BI akan mempertahankan suku bunga BI-Rate pada tingkat 6 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI bulan Januari 2024.
Proyeksi tersebut disusun dengan mempertimbangkan perkembangan terkini baik dari sisi global maupun domestik. Josua juga memperhatikan sikap berhati-hati dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed terkait penurunan suku bunga pada tahun 2024, dan menambahkan risiko inflasi domestik yang sedang berlangsung di paruh pertama tahun ini akibat El-Nino.
Baca Juga: Tahun Politik! IHSG Diramal Bisa Tembus 7.900 Pada 2024
"Kami terus mempertahankan perkiraan kami bahwa BI-Rate akan berada di level 5,50 persen pada akhir tahun 2024," ujarnya, dikutip dari Antara.
Sebelumnya, pada tanggal 20-21 Desember 2023, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya, atau BI rate, pada tingkat 6 persen.
Suku bunga deposit facility juga dipertahankan pada tingkat 5,25 persen, sementara suku bunga lending facility tetap sebesar 6,75 persen.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan, "Keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan BI rate pada tingkat 6 persen mencerminkan konsistensi dengan fokus kebijakan moneter pro-stabilitas, yaitu untuk memperkuat stabilisasi nilai tukar rupiah." Hal ini diungkapkannya dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Desember 2023 di Jakarta pada hari Kamis (21/12/2023).
Langkah tersebut diambil untuk mendukung pendekatan pre-emptive dan pandangan ke depan guna memastikan inflasi tetap terkendali sesuai target sebesar 2,5 plus minus satu persen pada tahun 2024.
Baca Juga: Bunga Deposito Terbaru BRI di Penghujung Tahun 2023, Tembus 4%