Suara.com - Emak-emak ke depan tidak perlu repot mencari dan menenteng gas LPG 3 kg untuk memasak. Pasalnya, pemerintah akan menggantikan gas LPG dengan pipa transmisi gas bumi.
Hal ini setelah Kementerian ESDM bakal menggenjot pembangunan pipa transmigi gas bumi yang diharapkan bisa nyambung dengan dapur rumah tangga.
Adapun, proyek yang tengah digarap pemerintah diantanya, proyek pipa gas bumi Dumai-Sei Mangkei sepanjang 400 kilometer (km) dan proyek pipa gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) 255 km. Lewat dua protek itu, maka jaringan pipa gas bumi akan tersambung dari Aceh hingga Jawa Timur.
"Selain hemat devisa, kita mempermudah masyarakat untuk bisa mendapatkan energi di rumah. Tidak perlu lagi harus gotong-gotong 'melon' 3 kg, cukup dia buka kerannya. Nyala lah dapurnya," ujar Menteri ESDM dalam konferesnsi pers yang dikutip, Selasa (16/1/2024).
Baca Juga: Tahun Ini Pertalite Bakal Dihapus, Menteri ESDM Kasih Restu
Akan tetapi, perlu infrastruktur pendukung seperti penyambung gas alam dengan kawasan pemukiman. Selain itu, kara Arifin, pemerintah juga akan membangun jaringan gas dikota-kota besar maupun kecil.
"Apa pentingnya transmisi ini? Kita mengoptimalkan transmisi interkoneksi antarkota ini agar kota-kota besar yang terlintas maupun kota kecil bisa terlintasi sambungan pipanya. Ini akan kita sambung lagi untuk membangun jaringan gas di kota-kota. Ini tempat hub-hub yang akan dilalui jaringan gas tersebut," jelas dia.
"Jaringan gas ini kita perlukan karena di banyak negara banyak memanfaatkan gas alam untuk sumber-sumber kebutuhan energi rumah tangga. Kemudian juga hotel, tempat rekreasi. Kita juga harus mengupayakan itu," tutur dia.
Dengan cara ini, tambah Arifin, diperkirakan penggunaan gas di dalam negeri meningkat, sehingga tren eskpor gas akan menurun. Akan tetapi, pasokan gas akan disuplai dari sumber-sumber di dalam ngeri.
"Kita akan manfaatkan gas ini untuk mendukung fase transisi energi kita," tutup dia.
Baca Juga: Tambang Ilegal di Konawe Selatan Dicokok Polisi, Perusahaan Ternyata Sudah Berizin