Stafsus Erick Thohir Luruskan Pernyataan Mahfud MD Soal Korupsi hingga BUMN Kolaps

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 12 Januari 2024 | 08:49 WIB
Stafsus Erick Thohir Luruskan Pernyataan Mahfud MD Soal Korupsi hingga BUMN Kolaps
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga/ist
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 3 Mahfud MD menilai banyak BUMN yang bermasalah, maka dari itu dirinya berniat untuk memperbaikinya. Dia menyebut, banyak kasus korupsi yang terjadi di BUMN selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, terutama pada sektor Infrastruktur.

"Banyak korupsi-korupsi itu BUMN. Bahkan, ini yang mungkin Anda tidak banyak yang dengar, di Indonesia itu infrastruktur, infrastruktur itu luar biasa maju di era dua pemerintahan Pak Jokowi banyak infrastruktur; tetapi tahu enggak BUMN yang kolaps sekarang semuanya adalah BUMN yang mengurusi infrastruktur," ujar Mahfud seperti yang dikutip dari Antara, Jumat (12/1/2024).

Atas hal tersebut, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga meluruskan pernyataan Mahfud MD. Menurut dia tidak benar jika ada BUMN yang bangkrut atau kolaps karena pembangunan Infrastruktur.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada masukan dari Pak Mahfud MD mengenai BUMN. Tapi perlu kami luruskan, Pak Mahfud kan bagian dari kabinet juga ya, kalau mengatakan semua kolaps BUMN nya, infrastrukturnya kan Pak Mahfud tahu itu nggak bener," ujarnya kepada wartawan yang ditulis Jumat (12/1/2024).

Baca Juga: Cerita Lucu Perubahan Nama Mahfud MD Saat di Bangku SMP: Nggak Bagus, Kayak Becak

Calon Wakil Presiden Mahfud MD saat berbincang dengan warga [Suara.com/Instagram Mahfud MD]
Calon Wakil Presiden Mahfud MD saat berbincang dengan warga [Suara.com/Instagram Mahfud MD]

Arya melanjutkan, seharusnya Mahfud MD juga paham atas permalasahan yang dihadapi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Dia menerangkan, masalah Waskita itu diawali pada tahun 2012 setelah mendapatkan pendanaan IPO.

"Kan juga Pak Mahfud kan paham juga kalau misalnya masalah Waskita itu kan sejak diawali tahun 2012 tuh setelah mereka dapat pendanaan dari IPO di sana banyak investasi yang nggak bener itu sejak tahun 2012 Pak Mahfud," jelas dia.

Selain itu, Arya juga bilang, Mahfud MD juga tahu apa yang dilakukan Kementerian dalam program bersih-bersih BUMN. Dalam program bersih-bersih itu, ungkap dia, banyak terungkap kasus korupsi yang sebelumnya telah mengakar di BUMN.

"Dan juga kita tahu mengenai korupsi BUMN, saya rasa Pak Mahfud kan di kabinet juga pasti pernah dengar kita itu selama 4 tahun ini bersih-bersih BUMN nya jalan, di BUMN itu langsung loh pak menteri BUMN Pak Erick Thohir langsung membawa kasus-kasus ke Kejaksaan, Jaksa Agung, langsung loh Pak Mahfud kan tahu juga itu dan terbukti banyak sekali dari BUMN yang akhirnya dihukum," kata dia.

"Bahkan belum pernah loh ada sepanjang sekarang ini seumur hidup ada di hukum, hukumannya seumur hidup loh Itu juga yang kita laporkan.Itu ada di jiwasraya dan sebagainya Itu ada loh bahkan di karya-karya juga begitu. Di Asabri, Garuda itu kita bawa semua. dan pak mahfud pastilah pantau itu semua," sambung Arya.

Baca Juga: Arya Sinulingga Ungkap Dampak Negatif Jika Asal Ajukan PKPU ke BUMN

Namun demikian, Dia tetap menerima dan legowo masukan-masukan yang diucapkan Mahfud MD. Akan tetapi, Arya memastikan, kekinian Kementerian BUMN masih memantau proses hukum bagi BUMN-BUMN yang memang terungkap melakukan korupsi.

"Yang pasti kami nggak asal ngomong aja gitu, ya jadi bukti-buktinya ada, kita perbaiki semua Pak Mahfud. Ya terima kasih Pak Mahfud atas masukkannya, dan semoga kami juga berharap kasus-kasus yang disampaikan oleh Pak Mahfud berlanjut sampai pengadilan. karena seperti kami di BUMN juga Pak, lanjut sampai ke pengadilan, ada juga yang dihukum," tutur dia.

"Jadi kami berharap juga seperti itu Pak Mahfud mengejar-ngejar seperti yang dikatakan oleh kami di BUMN, sampai dihukum loh seumur hidup kami harap kasus-kasus yang dibongkar Pak Mahfud seperti itu kejadiannya, sampai di pengadilan," pungkas Arya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI