Suara.com - Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan tahun 2045 yaitu Indonesia Maju, salah satu tantangan yang dihadapi Pemerintah saat ini dalam melanjutkan percepatan pembangunan infrastruktur adalah adanya inovasi alternatif pembiayaan pembangunan di luar APBN.
“Pembangunan infrastruktur di Indonesia perlu dilakukan dengan kualitas pembiayaan yang baik yang berdampak pada masa depan keuangan negara yang lebih aman, sehat juga berkelanjutan,” kata Ketua Mata Garuda (Ikatan Penerima Beasiswa LPDP), Leonardo Henry Gavaza, ditulis Kamis (11/1/2024).
Leo menambahkan, saat ini pembangunan infrastruktur tidak bisa hanya mengandalkan sumber pembiayaan yang berasal dari APBN saja, tapi perlu adanya sumber pembiayaan alternatif seperti dana pensiun, dana filantropi, serta instrumen-instrumen inovatif seperti climate and sustainability funds.
Untuk memberikam referensi dan pemahaman cara mengatasi tantangan pembiayaan pembangunan di Indonesia, Ketua Mata Garuda, Leonardo Henry Gavaza dan Direktur Utama PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero), Muhammad Wahid Sutopo meluncurkan Seri buku "Skema Pembiayaan Inovatif untuk Pembangunan Indonesia."
Baca Juga: Layanan BRI Finance, Apa Saja yang Ditawarkan?
Acara peluncuran buku ini juga dihadiri oleh dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati serta Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto.
“Buku yang merupakan kolaborasi pemikiran antara Mata Garuda bersama IIGF, terdiri dari tiga volume, akan mengupas secara mendalam tentang skema pembiayaan inovatif untuk pembangunan, termasuk dana pensiun, dana filantropi, dan skema inovatif lainnya,” jelas Leo.
Leo menambahkan, buku ini dapat menjadi referensi yang tepat untuk melihat berbagai alternatif pembiayaan bagi Indonesia yang sedang berupaya untuk mempercepat pembangunan pemerataan infrastruktur berkualitas di seluruh negeri.
Mata Garuda merupakan Organisasi ikatan alumni dan penerima beasiswa pendidikan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Mata Garuda saat ini ikut berperan aktif dalam berkontribusi nyata bagi kemajuan Indonesia Seri buku 'Skema Pembiayaan Inovatif untuk Pembangunan Indonesia' adalah salah satu wujud nyata dari komitmen ini.
"Kami percaya bahwa dengan menggali potensi kreatif dan inovatif dalam pembiayaan pembangunan, kita dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masa depan Indonesia yang lebih baik," ucapnya.
Baca Juga: Terpikat Produk Astra, ke Mana Ajukan Pembiayaan?
"Kami, Mata Garuda, sebagai Ikatan Penerima Beasiswa LPDP, terus berkomitmen untuk berkontribusi aktif dalam memajukan Indonesia melalui berbagai karya intelektual. Melalui upaya kolaboratif dan dedikasi kami, kami berusaha memberikan sumbangan yang signifikan dalam mengatasi tantangan pembangunan di negeri ini,” jelas Leo.
Buku ini diharapkan dapat mendorong diskusi yang lebih luas dan implementasi dalam peningkatan alternatif pembiayaan pembangunan infrastruktur yang inovatif dan beragam.
Seri Buku ini ditangani oleh Direktur Center of Excellence Mata Garuda, Farina Rose; Head of MG Institute, Rendy Dwi Novalianto, serta tim MG Institute Asep Cahyana, Riska Amalia, Bertha Lovita Dwi Intania Permana, Syifaur Rahmah, Ridwan al Makassary dan Leliantika Deastri. Kerjasama dengan IIGF Institute ditangani oleh Direktur Partnership Mata Garuda, Aryo Adilantip beserta tim Partnership Christian Gerald Daniel.