Suara.com - PT BRI Finance melaporkan peningkatan permintaan kredit untuk mobil listrik sebesar lebih dari 700% secara tahunan (yoy) pada tahun 2023.
Disampaikan oleh Ari Prayuwana, selaku Direktur Manajemen Risiko BRI Finance, pembiayaan kendaraan listrik ini merupakan salah satu bentuk keterlibatan BRI Finance dalam bisnis berkelanjutan.
Langkah ini juga diambil sebagai upaya untuk mendukung pemerintah dalam mendorong adopsi kendaraan listrik di Indonesia.
"BRI Finance mencatat adanya peningkatan permintaan debitur terhadap pembiayaan kendaraan listrik pada 2023 sebesar lebih dari 700%," kata Ari melalui keterangan resminya yang dikutip Redaksi Suara.com pada Rabu (10/1/2024).
Baca Juga: Fokus Pemulihan Bareng Persib, Rachmat Irianto Sedih Tak Jadi Bagian Timnas Indonesia di Piala Asia
BRI Finance akan terus memperkuat kolaborasinya dengan dealer dan showroom kendaraan listrik. Selain itu, BRI Finance juga akan aktif di platform media sosial sebagai bagian dari dukungannya terhadap pemerintah dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik.
Hal ini sejalan dengan misi pemerintah yang menargetkan dua juta mobil penumpang kendaraan listrik dan 13 juta sepeda motor listrik yang beroperasi pada tahun 2030.
Guna mencapai target dan memastikan kelancaran penerapan paket insentif tambahan, saat ini pemerintah sedang melakukan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait dalam penyusunan dan penyelarasan peraturan teknis.
Sebelumnya, pemerintah telah mengenalkan insentif fiskal dan non-fiskal untuk konsumen dan produsen. Salah satu bentuk insentif tersebut adalah potongan harga sejumlah Rp7 Juta bagi seluruh warga Indonesia yang berminat membeli sepeda motor listrik baru yang memenuhi persyaratan 40% komponen lokal.
Baca Juga: Cara Bayar Alfamart dengan Kartu Kredit BRI, Transaksi Jadi Lebih Mudah dan Cepat!