Suara.com - Dari banyak kota dan tempat di dunia, mungkin Al Ula adalah sebuah kota yang cukup unik. Pasalnya, kota ini dikatakan dihindari oleh Nabi Muhammad dan diberi predikat terkutuk. Sebenarnya bagaimana sejarah Al Ula dan apa penyebabnya hingga dihindari oleh Rasulullah?
Al Ula merupakan nama sebuah kota di Arab Saudi, yang ada di sebelah utara kota Madinah. Jaraknya sekitar 300 kilometer, dan memiliki situs arkeologi yang dibangun lebih dari 2,000 tahun yang lalu oleh masyarakat yang dikenal dengan nama Nabatean.
Sejarah Kota Al Ula
Kota Al Ula dibangun oleh bangsa Nabatean, dan sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu. Dalam perkembangannya, masyarakat kota ini kemudian mendirikan tembok sekitar abad ke-6 sebelum Masehi.
Al Ula terletak pada Jalur Dupa, yang secara praktis adalah jalur perdagangan penting antara Arab, Mesir, dan india. Di abad ke-7 hingga ke-6 sebelum Masehi, wilayah ini dihuni oleh masyarakat Tsamud yang berasal dari Kerajaan Dedanite.
Dalam sejarahnya, penduduk lokal Al Ula juga berganti sejak abad ke-5, dengan penduduk Nabatean. Penduduk ini berada di bawah komando Kerajaan Lihyan, dan menjadi sebuah Dinasti Nabatean yang turun-temurun menduduki kota tersebut.
Hingga tahun 106, kekuasaan masih dipegang oleh dinasti ini. Tidak lama setelahnya ibu kota Al Ula ditundukkan oleh bangsa Romawi. Tidak menyerah, bangsa Nabatean memindahkan ibu kotanya ke al-Hijr atau yang kini dikenal dengan nama Madain Saleh. Kawasan ini dikenal dengan pahatan yang tampak di kawasan pegunungan bebatuan yang digunakan sebagai rumah tinggal.
Alasan Nabi Muhammad Menghindari Al Ula
Dalam sebuah riwayat dituliskan bahwa semasa hidupnya, Nabi Muhammad selalu mempercepat langkah beliau ketika melewati kota ini. Bahkan, pada setiap perjalanannya melewati Al Ula juga diceritakan beliau tidak pernah menoleh ke kanan atau ke kiri.
Baca Juga: 5 Perjalanan Karier Aulia Rakhman, Komika yang Jadi Tersangka Kasus Penistaan Agama
Hal ini dijelaskan dalam hadist, alasan Al Ula dihindari oleh Nabi Muhammad karena tempat tersebut berkaitan dengan kaum Tsamud yang telah diazab oleh Allah SWT, karena mendustakan Nabi Saleh A.S.
لَمَّا مَرَّ بِالْحِجْرِ قَالَ « لاَ تَدْخُلُوا مَسَاكِنَ الَّذِينَ ظَلَمُوا إِلاَّ أَنْ تَكُونُوا بَاكِينَ ، أَنْ يُصِيبَكُمْ مَا أَصَابَهُمْ » . ثُمَّ قَنَّعَ رَأْسَهُ وَأَسْرَعَ السَّيْرَ حَتَّى أَجَازَ الْوَادِىَ
Saat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati daerah Hajar (Al Ula), beliau bersabda, “Janganlah kalian memasuki tempat tinggal orang-orang yang dzalim, kecuali sambil menangis. Karena apa yang menimpa mereka bisa menimpa kalian.”
Nabi Muhammad lantas menutup kepala beliau dengan kain selendangnya, dan mempercepat perjalanannya, hingga melewati daerah itu. (HR. Ahmad 5466 dan Bukhari 4419).
Dikutip dari berbagai sumber, beberapa kalangan Arab kuno kerap menghubungkan tempat ini sebagai markas jin yang harus dijauhi sebab hingga kaum Nabatean menutup catatan sejarahnya, mereka tidak meninggalkan kepercayaan yang dimiliki dalam menyembah dewi-dewi.
Kontributor : I Made Rendika Ardian