Masyarakat Beralih ke Transportasi, Realisasi Penyaluran Pertalite Hanya 92% di 2023

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 09 Januari 2024 | 11:19 WIB
Masyarakat Beralih ke Transportasi, Realisasi Penyaluran Pertalite Hanya 92% di 2023
Pengendara mengisi BBM di sebuah SPBU di Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (3/1/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyediakan kuota BBM Jenis Pertalite di 2024 sebesar 31,7 juta kilo liter (kl). Angka itu lebih rendah dibandingkan kuota BBM Pertalite tahun 2023 yang sebesar 32,56 juta kl.

"Untuk tahun 2024 kuota yang kami siapkan adalah sekitar 31,7 juta kilo liter," ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati dalam Penutupan dan Konferensi Pers Posko Nasional Sektor ESDM Hari Raya Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024 di Jakarta seperti dikutip Antara, Selasa (9/1/2024)..

Erika menuturkan, penepatan kuota itu didasarkan dari perhitungan realisasi 2023 yang hanya mencapai 30 juta kl atau sekitar 92,24 persen.

"Jadi ini memang sedikit lebih kecil dari 2023, karena kami melihat dari realisasinya di tahun 2023 sekitar 30 juta kl," kata dia.

Baca Juga: BPH Migas Buka Suara Kapan Penggunaan BBM Pertalite Dibatasi

Erika menyebut, rendahnya realisasi penyaluran Pertalite di 2023 memperlihatkan bahwa pengendalian distribusi BBM telah ditingkatkan.

Kemudian, realisasi itu juga menunjukkan bahwa masyarakat mulai beralih ke transportasi. Fenomena terjadi di Jakarta dan sekitarnya, di mana ketersediaan transportasi umum yang nyaman membuat banyak orang memilih alternatif tersebut daripada menggunakan kendaraan pribadi.

"Rendahnya capaian realisasi penyaluran BBM Pertalite di 2023, kalau ditanya kenapa seperti itu, kenapa tidak mencapai target? Ya berarti pengendaliannya lebih baik, yang kedua mungkin juga masyarakat mulai memilih transportasi umum," jelas dia.

Namun demikan, Erika menambahkan, adanya pertumbuhan penyaluran Pertalite dibandingkan tahun 2022. Akan tetapi, dia tidak merinci berapa jumlah pertumbuhannya.

"30 juta kl itu memang mengalami pertumbuhan dari 2022, tapi memang pertumbuhannya tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya," pungkas Erika.

Baca Juga: Harga Pertamax Cs Turun Lagi di Awal Tahun 2024, Cek Daftarnya di Seluruh SPBU

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI