Suara.com - Capres Nomer Urut 01 Anies Baswedan benar-benar mengkritik keras Capres Nomer Urut 02 Prabowo Subianto dalam acara Debat Capres Ketiga yang diselenggarakan KPU di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu malam (8/1/2024).
Dalam debat tersebut Anies menyebut ada 'ordal' atau orang dalam Prabowo dalam setiap proyek pengadaan Alat Utama Sistem Pertahanan alias Alutsista yang dilakukan Kementerian Pertahanan. Anies pun menyebut perusahaan PT Teknologi Militer Indonesia (TMI).
![Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto saat Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/01/07/35458-debat-capres-ketiga-prabowo-subianto.jpg)
Awalnya Anies bertanya kepada Prabowo soal hubungan standar etika pemimpin negara dengan kemampuan menjaga pertahanan, keamanan, dan kedaulatan negara.
Tapi, standar etika itu menurutnya telah runtuh oleh keberadaan ordal di proyek Alutsista dan Food Estate.
"Ketika bapak memimpin di Kementerian Pertahanan, banyak orang dalam dalam pengadaan Alutsista. PT Teknologi Militer Indonesia, Indonesia Defense Security," kata Anies.
Prabowo sendiri membantah tudingan Anies tersebut, mantan Danjen Koppasus tersebut pun menantang Anies untuk duduk bersama dan membuka diskusi seluas-luasnya.
"Mau bicara food estate, PT Teknologi Militer Indonesia, kita buka. Jadi di mana masalahnya? Saudara bicara etik, etik, saya keberatan. Maaf ya, saya menilai Anda tidak pantas bicara soal etik," jawab Prabowo.
![Suasana Ketiga Calon Presiden (Capres) saling beradu gagasan saat Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/01/07/12444-debat-capres-ketiga-anies-baswedan-prabowo-subianto-ganjar-pranowo.jpg)
Asal tahu saja PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) pernah menjadi sorotan karena disebut terkait dengan tersebarnya dokumen Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024.
Dalam Raperpres disebutkan, rencana modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) membutuhkan dana Rp1.760 triliun dan bisa menggunakan skema utang asing.
Baca Juga: Anies-Ganjar Beri Nilai Rendah Kinerja Kemenhan, Airlangga Hartarto Bela Begini
perusahaan itu didirikan pada 14 Agustus 2020 dengan bentuk perseroan tertutup dan diisi oleh kolega Prabowo.