Suara.com - Capres Nomer Urut 01 Anies Baswedan benar-benar mengkritik keras Capres Nomer Urut 02 Prabowo Subianto dalam acara Debat Capres Ketiga yang diselenggarakan KPU di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu malam (8/1/2024).
Dalam debat tersebut Anies menyebut ada 'ordal' atau orang dalam Prabowo dalam setiap proyek pengadaan Alat Utama Sistem Pertahanan alias Alutsista yang dilakukan Kementerian Pertahanan. Anies pun menyebut perusahaan PT Teknologi Militer Indonesia (TMI).
Awalnya Anies bertanya kepada Prabowo soal hubungan standar etika pemimpin negara dengan kemampuan menjaga pertahanan, keamanan, dan kedaulatan negara.
Tapi, standar etika itu menurutnya telah runtuh oleh keberadaan ordal di proyek Alutsista dan Food Estate.
Baca Juga: Anies-Ganjar Beri Nilai Rendah Kinerja Kemenhan, Airlangga Hartarto Bela Begini
"Ketika bapak memimpin di Kementerian Pertahanan, banyak orang dalam dalam pengadaan Alutsista. PT Teknologi Militer Indonesia, Indonesia Defense Security," kata Anies.
Prabowo sendiri membantah tudingan Anies tersebut, mantan Danjen Koppasus tersebut pun menantang Anies untuk duduk bersama dan membuka diskusi seluas-luasnya.
"Mau bicara food estate, PT Teknologi Militer Indonesia, kita buka. Jadi di mana masalahnya? Saudara bicara etik, etik, saya keberatan. Maaf ya, saya menilai Anda tidak pantas bicara soal etik," jawab Prabowo.
Asal tahu saja PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) pernah menjadi sorotan karena disebut terkait dengan tersebarnya dokumen Rancangan Peraturan Presiden (Raperpres) tentang Pemenuhan Kebutuhan Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan Kementerian Pertahanan dan Tentara Nasional Indonesia Tahun 2020-2024.
Dalam Raperpres disebutkan, rencana modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) membutuhkan dana Rp1.760 triliun dan bisa menggunakan skema utang asing.
Baca Juga: Anies Sebut Tak Terbuka Soal Pertahanan, Prabowo: Pak Anies... Pak Anies...
perusahaan itu didirikan pada 14 Agustus 2020 dengan bentuk perseroan tertutup dan diisi oleh kolega Prabowo.
Pengurus dan pemilik saham adalah Glenny H Kairupan sebagai komisaris utama, Harsusanto sebagai direktur utama, Judi Magio Yusuf sebagai komisaris, Mundasir sebagai direktur, dan Nugroho Widyotomo sebagai komisaris.
Glenny dan Magio adalah teman seangkatan Prabowo di Akademi Militer yang juga aktif di Partai Gerindra, Harsusanto adalah mantan pimpinan PT PAL, sedangkan Nugroho adalah lulusan Akmil 1983 dan Mundasir lulusan Akmil 88A.
Berdasarkan laman PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) mendeskripsikan diri sebagai platform strategis dalam hal teknologi inovatif untuk meningkatkan sektor pertahanan dan keamanan nasional.
"Serta integrator untuk sistem manajemen tempur yang mewujudkan pengembangan teknologi militer tingkat lanjut," tulis pernyataan di situs TMI.
Perusahaan yang berkantor di Cilandak, Jakarta Selatan ini menawarkan setidaknya empat produk utama. Ada sistem pertahanan laut, udara, darat, serta inovasi dan teknologi.
TMI mempunyai visi, yakni menjadi yang terdepan dalam manajemen teknologi militer serta penyedia solusi untuk berbagai kebutuhan misi berbasis teknologi dan perangkat lunak. Untuk mewujudkannya, mereka punya tiga misi utama.