Suara.com - Bitcoin (BTC) tengah mengalami fase bullish, setidaknya sejak awal pekan ini. Berdasarkan pantauan redaksi Suara.com pada hingga Kamis (4/1/2023) siang nilai Bitcoin berada di angka US$43.131 atau sekitar Rp669 juta setelah sempat mencatatkan level tertingginya sejak April 2022, bertahan di angka US$45.000.
Tren pertumbuhan nilai kripto dengan pasar terbesar itu terus berlanjut, mencatatkan kenaikan lebih dari 20% sepanjang bulan Desember 2023 hingga awal tahun ini. Sentimen positif terkait persetujuan Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin oleh Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) menjadi pendorong utama di balik kenaikan ini.
Dengan tenggat waktu keputusan SEC tinggal tujuh hari lagi, atau pada 10 Januari, keyakinan pasar semakin kuat bahwa persetujuan ETF Bitcoin di pasar saham tradisional Amerika Serikat akan segera terealisasi.
"Pasar terus menguat karena keyakinan penuh bahwa ETF Bitcoin akan segera diizinkan memasuki pasar di AS," kata Darius Tabatabai, salah satu pendiri bursa terdesentralisasi Vertex Protocol.
Baca Juga: Melangkah dengan Bijak, Tips Memilih Platform Investasi Kripto yang Tepat
"Biasanya, kejadian seperti ini bersifat membeli rumor, menjual berita, dan tampaknya hal ini tidak terkecuali," sambung dia.
Meski telah mengalami kenaikan signifikan, Bitcoin belum mencapai rekor tertingginya sepanjang masa, yaitu US$69.000 pada tahun 2021.
Kenaikan harga BTC memicu pergolakan bursa yang berpotensi mendorong harga Bitcoin mencapai US$50.000. Menurut Dave the Wave, harga US$50.000 akan menjadi harga wajar Bitcoin ketika nilainya masih di level US$35.000. Dengan keyakinan yang semakin kuat, Dave the Wave bahkan memproyeksikan bahwa Bitcoin dapat mencapai US$180.000 pada April 2025.
Meskipun harga Bitcoin sempat mencapai US$50.000 pada Desember 2021, namun harga tersebut kemudian mengalami penurunan signifikan akibat keputusan bank sentral AS (The Fed) untuk mengencangkan kebijakan dan menghapus stimulus.
Harga Bitcoin, yang menjadi sangat responsif terhadap kebijakan Fed dan saham-saham teknologi, kemudian mengalami penurunan.
Baca Juga: Prediksi Harga Kripto SOL Tahun 2024, Kembali Kalahkan Bitcoin dan Ethereum?
Meskipun harga kripto sempat merosot dari akhir Maret hingga awal Oktober 2023 karena sejumlah kebangkrutan dan skandal industri, namun kondisi pasar saat ini mulai berbalik.
CEO Hashnote, Leo Mizuhara menyebut, harga Bitcoin pada kisaran US$45.000 sebagai indikasi bahwa pasar sedang aktif mengakumulasi. Selain itu, beberapa koin lain, seperti Ether, juga mengalami kenaikan sebesar 4,1%, meskipun Solana mengalami penurunan sebesar 2,23%