Suara.com - CEO Tesla, Elon Musk kini secara terang-terangan mengakui mobil listrik buatan China, padahal dulu sekitar tahun 2011 Elon Musk sempat mengejek Build Your Dream (BYD) produsen mobil listrik asal negeri tirai bambu yang dikatakan dirinya tak akan mampu bersaing melawan Tesla.
Tapi faktanya kini penjualan mobil BYD melampaui Tesla secara global dan langsung mematahkan mulut besar Elon Musk.
Elon Musk pun kini angkat topi atas capaian BYD tersebut.
"Itu terjadi bertahun-tahun yang lalu. Mobil mereka (BYD) sangat kompetitif akhir-akhir ini," tulis Elon Musk diakun X.
Baca Juga: Twitter Makin Anjlok Usai Dibeli Elon Musk
Jauh sebelumnya pada tahun 2011, Elon Musk sempat mengejek BYD sebagai kompetitor yang belum fokus menjual mobil listrik di China. Kala itu, menurut Musk, BYD tak punya teknologi untuk bisa bersaing di global segmen mobil listrik.
Komentar itu disampaikan Musk saat diwawancarai salah satu stasiun TV swasta, Bloomberg. Ia mulanya dimintai komentar soal persaingan Tesla dengan BYD.
Musk sempat tertawa merespons pertanyaan itu, sembari bertanya kembali "pernahkah Anda melihat mobil BYD?"
"Menurut saya, mereka (BYD) tidak memiliki produk yang bagus. Mengapa begitu? Menurut saya, produknya tidak terlalu menarik. Teknologinya tidak terlalu bagus," kata Musk.
Dia menjelaskan BYD sebagai perusahaan otomotif memiliki segudang masalah di negara asalnya, China.
Baca Juga: BYD Kembali Kalahkan Tesla sebagai Produsen Mobil Listrik Terbesar Dunia
"Jadi saya pikir fokus mereka adalah memang seharusnya fokus untuk memastikan mereka tidak mati di China," tuturnya.
12 tahun kemudian ejekan Musk disampaikan ke publik, kini BYD justru berbalik dan berhasil mendistribusikan sebanyak 3.024.417 unit kendaraan selama 2023, menyalip distribusi Tesla.
BYD berhasil mendistribusikan sebanyak 1,6 juta mobil listrik (battery electric vehicle/BEV) dan 1,4 juta jenis plug-in hybrid (PHEV). BYD merupakan perusahaan teknologi yang setop produksi mobil konvensional mulai 2022.
Sementara Tesla, bermodal mobil listrik (BEV) dengan total produksi pada 2023 sebesar 1,8 juta unit, atau turun dari target 2 juta unit.