Suara.com - Kejadian tragis kembali melanda pekerja di industri nikel, kali ini terjadi di Morowali Utara (Morut). Salah satu tungku smelter milik PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) mengalami kebakaran, menyebabkan seorang pekerja bernama SH (21) meninggal karena terkena semburan api saat mengambil slag atau limbah nikel yang masih panas.
Insiden ini terjadi sekitar pukul 10.45 Wita pada Kamis (28/12/2023) malam. SH, yang bekerja sebagai operator ekskavator, mengambil slag di tungku 7 smelter 1 untuk dimasukkan ke dalam kolam pendingin.
Semburan api terjadi saat slag yang masih panas didinginkan dengan air, mengakibatkan letupan yang mendorong karyawan lain untuk menyelamatkan diri.
Berdasarkan keterangan dari Polda Sulteng, tidak ada korban dalam peristiwa ini. Hal ini juga dikonfirmasi oleh pihak perusahaan.
Baca Juga: Audit Seluruh Smelter Secara Profesional, Objektif, dan Menyeluruh
Sebelumnya beredar kabar adanya satu korban meninggal dunia karena dugaan melompat dari ekskavator saat kejadian. Tubuhnya ditemukan di kolam pendingin slag dengan luka bakar serius.
Saat ini proses penyelidikan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulawesi Tengah (Disnakertrans Sulteng) sudah dilakukan untuk mengungkap penyebab kebakaran di tungku smelter PT GNI ini.
Perlu dicatat bahwa insiden ini terjadi dalam waktu kurang dari satu pekan setelah ledakan di PT ITSS Morowali yang merenggut nyawa 18 karyawan.
Sebelumnya, PT GNI juga pernah mengalami kecelakaan kerja pada Juni 2023, di mana tujuh karyawan terkena semburan api, menyebabkan satu karyawan tewas dan enam lainnya luka-luka.
Pada Desember 2022, seorang karyawan PT GNI bernama Nirwana Selle, yang juga seorang seleb TikTok, meninggal dalam kecelakaan kerja di dalam crane. Kejadian tragis ini menambah catatan hitam terkait keselamatan kerja di industri nikel.
Baca Juga: Bentuk Tim Pengawas Ketenagakerjaan, Kemnaker Investigasi Penyebab Kecelakaan Kerja di Morowali