Suara.com - Renovasi Stadion Surajaya di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur dimulai. Sejumlah alat berat telah didatangkan untuk memulai proses pengerjaan. Tentunya, renovasi ini tidak lepas dari pemenang lelang proyek Stadion Surajaya Lamongan yang baru saja diumumkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Melansir LPSE PU, pemenang lelang Proyek Stadion Surajaya adalah PT Wijaya Karya Bangunan Gedung. Perusahaan pelat merah ini berkantor di Gedung WIKA Lt. 8-10 Jln. DI. Panjaitan Kavling 9, Jakarta Timur.
Nantinya PT Wijaya Karya Bangunan Gedung akan menyulap markas Persela Lamongan menjadi berstandar FIFA dengan nilai penawaran Rp281.360.000.000.
Wijaya Karya unggul atas 87 peserta lain yang juga mengikuti lelang. Perusahaan – perusahaan yang gugur antara lain PT Adhi Karya, PT Waskita Karya, dan PT Hutama Karya yang semuanya merupakan anak usaha BUMN.
Baca Juga: Hasil Liga 2: Persela Lamongan Libas Persijap Jepara 2-0 di Laga Perdana
Profil Wika Gedung
Melansir laman resmi Wika Gedung, perusahaan ini senantiasa memberikan solusi bernilai tambah, pelayanan terbaik dalam quality & safety dengan menciptakan dan meningkatkan keunggulan dalam bidang konstruksi, meliputi feasibility study, perencanaan, engineering design, konstruksi bangunan gedung, manajemen proyek, pendanaan, serta operation & maintenance.
Wika Gedung telah menangani lebih dari 200 proyek pembangunan gedung, antara lain Thamrin Office Tower Jakarta, Pasar Modern Puncak Permai Surabaya, serta Bandara Internasional Sepinggan Balikpapan.
Saat ini Wika Gedung bertugas merevitalisasi Stadion Surajaya Lamongan dengan kondisi yang sudah tak layak dijadikan venue pertandingan.
Dalam pemberitaan sebelumnya, stadion markas Persela Lamongan ini disebut tak terawat. Lapangannya dipenuhi oleh tumbuhan rumput liar. Dalam unggahan salah satu kelompok suporter Persela, Curva Boys 1967, melalui Twitter, terlihat rumput liar yang cukup tinggi memenuhi daerah tribun penonton. Kondisi ini tampak selama kompetisi ditangguhkan akibat Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Musim Baru Liga 2 Start 10 September, Gandeng PT Pegadaian Jadi Sponsor
Selain itu, dalam unggahan channel Youtube Kedai Pandora, kondisi lapangan Stadion Surajaya juga tampak memprihatinkan. Rumput-rumput begitu tinggi dan banyak rumput liar.
Menurut keterangan Penanggung jawab Stadion Surajaya, Sahlul Muarikh, pihaknya terpaksa 'menelantarkan' sementara lapangan tersebut karena berkaitan dengan dana. Minimnya dana membuat pemotongan rumput yang biasanya dilakukan setiap 3-4 hari sekali kini menjadi 10-14 hari. Sehingga, kondisi Stadion Surajaya menjadi tampak memprihatinkan.
Namun, Sahlul Muarikh meyakini lapangan tidak akan rusak karena rumput liar tersebut. Pihaknya juga optimis bisa melakukan perbaikan apabila sudah ada keputusan resmi dari PSSI.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni