Suara.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengungkapkan kereta api untuk libur Natal dan tahun baru (nataru) masih tersedia. Tercatat, penjualan tiket KA pada masa Liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) selama 18 hari (21 Desember 2023 - 7 Januari 2024) telah mencapai 72,94% dari total tiket yang disediakan.
"Tiket yang terjual sebanyak 2.207.653 tiket atau 72,94% dari total tiket yang disediakan yakni sebanyak 3.026.709 tiket KA Jarak Jauh, Menengah, dan Lokal yang dikelola oleh KAI," ujar VP Public Relations KAI, Joni Martinus, dalam keterangan tertulis, Selasa (26/12/2023).
Adapun, rincian tiket yang telah dipesan masyarakat tersebut sebagai berikut:
Kelas eksekutif: 541.431 tiket terjual (Kapasitas 891.439 tempat duduk).
Baca Juga: Cara Ketahui Jadwal Operasional BRI Selama Nataru Lewat Call Center
Kelas bisnis: 86.687 tiket terjual (Kapasitas 144.394 tempat duduk).
Kelas Ekonomi: 1.579.535 tiket terjual (Kapasitas 1.990.876 tempat duduk).
Joni menambahkan, tiket KA Nataru masih banyak tersedia, masyarakat dapat memesan tiket KA melalui aplikasi Access by KAI, website kai.id dan serta seluruh channel resmi pemesanan tiket KA lainnya.
"Kami mengimbau agar masyarakat merencanakan liburannya sebaik mungkin. Jika ingin bepergian dengan KA, sebaiknya memesan tiket jauh-jauh hari," kata Joni.
Berdasarkan data KAI, lima KA favorit masa Nataru adalah sebagai berikut:
Baca Juga: 18 Ribu Orang Telah Menyeberang Lewat Kapal di Lintasan Ajibata-Ambarita Selama Nataru
- KA Airlangga (KA 235) relasi Surabaya Pasarturi – Pasar Senen: 30.421 tiket
- KA Airlangga (KA 236) relasi Pasar Senen – Surabaya Pasarturi: 30.044 tiket
- KA Sri Tanjung (KA 242) relasi Lempuyangan – Ketapang: 22.822 tiket
- KA Sri Tanjung (KA 241) relasi Ketapang – Lempuyangan: 22.449 tiket
- KA Kahuripan (KA 238) relasi Kiaracondong – Blitar: 22.350 tiket
Joni mengatakan, KAI telah mempersiapkan berbagai layanan untuk mendukung kelancaran perjalanan KA Nataru, diantarnya, peningkatan kapasitas angkutan penumpang dengan menambah perjalanan KA, peningkatan sarana dan prasarana, seperti penambahan gerbong dan kereta, peningkatan keamanan dan kenyamanan penumpang, seperti penambahan petugas keamanan dan kenyamanan, peningkatan layanan pelanggan, seperti penyediaan informasi dan penanganan keluhan
"Kami mengimbau kepada seluruh pelanggan untuk mematuhi protokol kesehatan saat berada di stasiun dan selama perjalanan," imbuh Joni.