Suara.com - PT PP Presisi Tbk bakal fokus pada bisnis jasa pertambangan sebagai strategi perusahaan di tahun 2024. Emiten bersandi Saham PPRE ini telah membidik beberapa potensial market di jasa pertambangan.
Selain fokus pada jasa pertambangan PP Presisi juga tetap bersinergi dengan PT PP sebagai induk Perusahaan pada bisnis jasa konstruksi khususnya infrastruktur.
Direktur Utama PPRE, I Gede Upeksa Negara mengatakan, fokus pada jasa pertambangan ini, seiring dengan pencapaian kontrak baru hingga kuartal III tahun 2023 yang mengalami peningkatan 69% secara tahun sebesar Rp 4,9 triliun.
Adapun, Kontribusi market pada lini bisnis jasa pertambangan mendominasi sebesar 78%. Kontribusi revenue pada jasa pertambangan juga mengalami peningkatan menjadi 48%, civil work 46% dan sisanya dari supporting bisnis sebesar 6% dibandingkan tahun.
"Pencapaian kontribusi revenue dan market pada jasa pertambangan tersebut merupakan hal yang menggembirakan mengingat fokus bisnis Perseroan saat ini dan kedepannya berada pada pengembangan bisnis jasa pertambangan. Fokus tersebut tentunya juga selaras dengan kebijakan pemerintah dalam program hilirisasi tambang dengan menggeliatnya pembangunan smelter yang mendorong permintaan akan bahan baku baterai yang menyebabkan peningkatan produksi pada nickel," ujarnya dalam paparan publik yang dikutip, Kamis (21/12/2023).
Baca Juga: Tak Hanya Cari Cuan, PPRE Juga Ikut Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat
I Gede Upeksa melanjutkan, dengan perolehan kontrak baru yang kami dapatkan pada jasa pertambangan di kuartal III 2023 ini, perseroan optimis akan mencapai target laba yang diharapkan ditahun 2023 ini.
"Dan kami juga menargetkan peningkatan revenue kurang lebih 20% - 30% pada tahun 2024," kata dia.
Untuk mencapai tujuan tersebut, I Gede Upeksa telah menyusun strategi melalui peningkatan kapabilitas SDM khususnya yang menunjang kebutuhan Mining, peningkatan produktifitas alat dengan dukungan IT dan equipment technology, peningkatan kapasitas keuangan, serta peningkatan tata Kelola Perusahaan dengan selalu mengedepankan Quality, Health, Safety and Environtment.
Dirinya berharap, upaya-upaya tersebut, fokus perseroan pada jasa pertambangan yang terintegrasi dapat semakin meningkatkan nilai tambah bagi stakeholder.
"Selain itu saat ini kami juga melakukan financial strategi dengan beberapa opsi skema keuangan melalui pembiayaan jangka panjang atau penerbitan obligasi maupun dengan skema pembiayaan lainnya yang akan kami gunakan untuk menambah fleet pada jasa pertambangan yang dibutuhkan seiring dengan peningkatan dan proyeksi kontrak baru," kata Arif Iswahyudi selaku Direktur Keuangan, Manrisk & Legal Perseroan.
Baca Juga: PPRE Catatkan Kontrak Baru Capai Rp 4,9 Triliun Hingga September 2023