Suara.com - Siapa tak mengenal sosok jelita Raline Shah? Artis, bintang iklan, dan beberapa kali muncul dalam film yang banyak ditonton, jelas sosoknya mempesona banyak orang. Tapi sudahkah Anda mendengar kontroversi keluarga Raline Shah yang viral di Sumatera Utara?
Kontroversi ini terangkat ke permukaan karena cuitan salah satu akun dengan nama @Sa**iSoh, yang mengunggah sebuah foto dengan sosok Musa Rajek Shah yang menjadi Ketua PLT MPW Pemuda Pancasila Sumatera Utara. Dalam utas yang ditulisnya, sederet hal mencengangkan diungkap.
Kontroversi yang Diungkap
Pada cuitannya, ia menyampaikan bahwa area Medan telah dikuasai oleh preman PP dengan marga Shah, yang ternyata merupakan marga yang sama dari selebriti tanah air Raline Shah.
Rajek Shah sendiri menjabat sebagai Wakil Gubernur. Dalam masa jabatannya, dikatakan bahwa sosoknya membantu Dodi Shah untuk pengalihan hutan lindung menjadi lahan perkebunan keluarga Shah.
Sosok Dodi Shah bahkan disebut pernah menyerobot tanah hutan lindung untuk dijadikan ladang sawit, dan telah berstatus tersangka. Namun pada masa itu, polisi dikatakan tidak berani menangkap Dodi Shah yang masih kerabat dekat dari Rajek Shah.
Tidak hanya itu, beberapa kejadian menyebutkan jika ada iring-iringan mobil jenazah suku tersebut dan ada masyarakat yang berani menghalangi atau terlambat menepi, maka mereka bisa dengan mudah menendang orang-orang tersebut. Hal ini dilakukan di hadapan aparat, dan tidak mendapatkan tindakan apapun.
Deretan Kasus yang Melibatkan Keluarga Shah
Selain terkait penyerobotan lahan dan aksi premanisme yang terjadi, tercatat bahwa seorang bernama Shah juga pernah ditangkap oleh pihak kepolisian. Kasus ini terjadi pada tahun 2021 lalu, dan menjerat Kodrat Shah sebagai tersangka atas kasus pemalsuan dokumen. Ketika ditangkap, Kodrat Shah sendiri menjabat sebagai Sekjen Partai Hanura.
Baca Juga: Jejak Pendidikan Raditya Priamanaya Djan, Anak Eks Menteri Diduga Calon Suami Raline Shah
Dikabarkan lebih lanjut, keluarga ini telah lama menjadi ‘penguasa’ di area Medan. Penyerobotan lahan yang dilakukan, masih mengacu pada cuitan dari akun tersebut, telah terjadi sejak tahun 1991, dan baru dikasuskan beberapa waktu belakangan.
Akun terkait menyebut keluarga ity sebagai 'mafia' karena memiliki jaringan bisnis dan aktivitas yang cukup meresahkan. Meski demikian, hal ini belum dapat dibuktikan secara hukum, sehingga belum dapat diapstikan kebenarannya.
Kontributor : I Made Rendika Ardian