Jepang Siap Lanjutkan Proyek MRT Jakarta, Mulai Digarap Awal Tahun 2024

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 17 Desember 2023 | 11:52 WIB
Jepang Siap Lanjutkan Proyek MRT Jakarta, Mulai Digarap Awal Tahun 2024
Penumpang menaiki rangkaian MRT Jakarta di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Rabu (22/2/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jepang sudah menyatakan komitmen mereka dalam proyek kelanjutan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta jalur timur-barat setelah pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida pada Sabtu (16/12/2023).

Disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, proyek MRT Jakarta terus memerlihatkan perkembangan yang signifikan. 

"Pledge (komitmen) Jepang untuk mempercepat pembangunan MRT Jalur Timur-Barat ditargetkan groundbreaking Agustus 2024," kata dia.

Untuk diketahui, proyek MRT Jalur Timur-Barat merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Juga: Ulasan Film A Resistance, Nasib Pejuang Wanita Korea di Era Penjajahan Jepang

Pembangunan ini merupakan bagian dari pengembangan jaringan MRT Jalur Utara-Selatan, yang menjadi tulang punggung sistem transportasi massal berbasis rel di DKI Jakarta dan sekitarnya.

Dalam Fase 1 Tahap 1, pengembangan MRT koridor Timur-Barat akan mencakup jalur dari Tomang hingga Medan Satria. Saat seluruh koridor terhubung, total panjangnya mencapai 90 km dari Balaraja di Tangerang hingga Cikarang, melintasi tiga provinsi, dua kabupaten, dan tiga kota.

Selain pembangunan MRT, pertemuan tersebut juga menyambut baik penyelesaian perundingan substantif Protokol Perubahan IJEPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement). Dalam protokol tersebut, Indonesia mendapatkan keuntungan seperti perbaikan akses pasar di Jepang, termasuk eliminasi tarif produk perikanan olahan.

Selanjutnya, perluasan akses pasar perbankan dan kerja sama New MIDEC (Manufacturing Industrial Development Center) untuk mendukung industri Indonesia sebagai basis produksi kawasan. Pertemuan juga membahas masalah transisi energi sebagai co-initiator Asia Zero Emission Community (AZEC).

Presiden Jokowi menekankan implementasi proyek prioritas, termasuk pembangunan pembangkit listrik geothermal di Muara Laboh, proyek Waste to energy di Legok Nangka, dan pengelolaan lahan gambut di Kalimantan Tengah.

Baca Juga: Bakal Temui Menteri Fumio Kishida, Jokowi Mau Rayu Jepang Berinvestasi di IKN

Jokowi juga menyoroti kerja sama mineral kritis dengan Jepang dan kesiapan Indonesia menjadi bagian penting dalam rantai pasok baterai EV dunia. Selain itu, disepakati dukungan Jepang yang lebih besar untuk pembangunan ekonomi di pulau terluar Indonesia, terutama untuk industri perikanan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI