Tingkat Kepesertaan Meningkat, Menaker Apresiasi BPJS Ketenagakerjaan

Sabtu, 16 Desember 2023 | 08:41 WIB
Tingkat Kepesertaan Meningkat, Menaker Apresiasi BPJS Ketenagakerjaan
Menaker Ida saat menghadiri Malam Silaturahmi Ulang Tahun ke-46 BPJS Ketenagakerjaan, di Jakarta, Jumat (15/12/2023). (Dok: Kemnaker)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kini telah melampaui angka 40 juta peserta aktif, capaian tersebut mendapat apresiasi Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah.

"Saya apresiasi atas seluruh kerja yang dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan, alhamdulillah perkembangan kepesertaan cukup tajam,” kata Ida Fauziyah saat menyampaikan sambutan pada Malam Silaturahmi Ulang Tahun ke-46 BPJS Ketenagakerjaan, di Jakarta, Jumat (15/12/2023) .

Dalam acara tersebut, Ida mengatakan bahwa kondisi ekonomi dan ketenagakerjaan Indonesia tengah mengalami perbaikan. Hal ini terlihat dari Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia per Agustus 2023 sebesar 5,37%, turun 6,77% dibandingkan Agustus 2022 sebesar 5,86%.

Dengan turunnya TPT tersebut maka semakin banyak angkatan kerja yang masuk ke pasar kerja atau bekerja. Oleh karena itu, Ida Fauziyah berpesan kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan semua pekerja yang masuk ke pasar kerja ataupun bekerja agar terlindungi program-program jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan.

Baca Juga: Bentuk Tanggung Jawab kepada Rakyat, Menaker Minta Jajarannya Gunakan Anggaran Secara Disiplin dan Tepat Sasaran

“Semakin tinggi angkatan kerja kita masuk ke pasar kerja ini menjadi tantangan bagi BPJS Ketenagakerjaan untuk memastikan mereka menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.

Selain pasar kerja dalam negeri, Ida mengatakan bahwa potensi masyarakat Indonesia untuk bekerja ke luar negeri juga meningkat seiring meningkatnya peluang kesempatan kerja di luar negeri. Ida mencontohkan dengan Jepang yang tengah mengalami ageing society yang menyebabkan negara tersebut membutuhkan pekerja asing dalam jumlah besar. Melalui kerja sama yang dijalin dengan Indonesia, Jepang pun menargetkan dapat menyerap 100 ribu pekerja migran Indonesia dalam 5 tahun ke depan.

“Begitu besarnya peluang kerja kita di luar negeri, saya ingin sampaikan bahwa itu tantangan yang harus dilakukan BPJS Ketenagakerjaan untuk melindungi pekerja migran kita dengan program-program BPJS Ketenagakerjaan,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI