Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras RI sepanjang bulan Januari hingga November 2023 telah mencapai 2,53 juta ton. Jika di rupiahkan nilai impor beras tersebut mencapai Rp22,48 triliun.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengungkapkan impor beras ini didominasi dari Thailand, Vietnam hingga Pakistan.
Lebih rinci, dari total impor beras sebanyak 2,53 juta ton itu 45,27 persen berasal dari Thailand. Kemudian 41,49 persen dari Vietnam dan 7,17 persen dari Pakistan.
Pudji menyebut impor beras paling banyak terjadi pada November 2023, yakni 433 ribu ton. Adapun nilainya mencapai US$276,6 juta atau sekitar Rp4,28 triliun.
Baca Juga: Surplus Neraca Dagang RI Masih Catatkan Untung US$2,41 Miliar
"Pada November 2023 adalah sebesar US$276,6 juta. Ini meningkat sebesar 40,59 persen secara month to month," ungkap Pudji dalam konfrensi persnya yang dikutip secara virtual Jumat (15/12/2023).
Secara keseluruhan, nilai impor Indonesia November 2023 mencapai US$19,59 miliar, naik 4,89 persen dibandingkan Oktober 2023 atau naik 3,29 persen dibandingkan November 2022.
Jumlah impor November 2023 itu mencakup nilai impor migas senilai US$3,49 miliar. Angka ini naik 8,79 persen dibandingkan Oktober 2023 dan naik 24,41 persen dibandingkan November 2022.
Lalu, impor nonmigas senilai US$16,10 miliar, naik 4,08 persen dibandingkan Oktober 2023 dan turun 0,37 persen dibandingkan November 2022.
Sementara itu, nilai ekspor Indonesia November 2023 mencapai US$22,00 miliar atau turun 0,67 persen dibanding ekspor Oktober 2023. Dibanding November 2022, nilai ekspor turun sebesar 8,56 persen.
Baca Juga: TMMIN Berharap Perpres 79 yang Beri Insentif Impor Mobil Listrik Bisa Membentuk Pasar
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-November 2023 mencapai US$236,41 miliar atau turun 11,83 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.