Teknologi Digital AI Ternyata Bisa Hemat Ongkos Logistik

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 11 Desember 2023 | 10:58 WIB
Teknologi Digital AI Ternyata Bisa Hemat Ongkos Logistik
Ilustrasi Kegiatan Logistik/ist
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemanfaatan teknologi digital seperti kecerdasan buatan atau AI bisa membuat biaya-biaya menjadi murah. Salah satunya, AI bisa membuat ongkos logistik semakin efisien dan murah.

Pakar Kemaritiman Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Raja Oloan Saut Gurning menerangkan proses digitalisasi memberikan level efisiensi yang faktual walau tidak hanya faktor digitalisasi semata. Pertama, digitalisasi mendorong perubahan cara atau proses bisnis logistik.

Pola pergerakan komoditas atau fisik, termasuk barang, proses pemesanan dan keuangan yang sebelumnya dilakukan dengan manual, saat ini karena kemampuan digital berubah. Pergerakan logistik fisik (angkutan, simpan dan penanganan) barang tetap. Namun, aliran pembayaran, pemesanan, evaluasi, perencanaan, termasuk visibilitas (tracking/tracing) sudah dilakukan lewat virtual.

Kedua, koneksi usaha semakin terbuka. Peluang ekspansi pasar, jumlah dan variasi pengguna jasa serta tipe jasanya dapat lebih aksesibel.

"Termasuk mendorong semakin banyaknya pelaku atau penyedia jasa sebanding yang skalanya bisa lokal, regional dan internasional. Jadi ada plus-minusnya," ujarnya yang dikutip, Senin (11/12/2023).

Ketiga, menurutnya, proses administrasi terkait pemerintahan, yang selama ini cukup birokratif saat ini menjadi lebih mudah. Tidak perlu berulang dan dapat disimpan untuk berbagai kegiatan yang berbeda.

Keempat dalam mengelola potensi resiko. Selama ini dilakukan individual, saat ini bisa dilakukan secara kolektif lewat skala entitas dan komunitas setara (horisontal) hingga skala ekosistem (vertikal).

Lebih jauh, dia menilai besaran angka efisiensi dari pemanfaatan digital ini sangat beragam bergantung banyak faktor, utamanya proses bisnis yang berubah, tingkat kolaborasi serta skala atau cakupan penerapan digitalisasinya.

"Kalau di maritim, dalam beberapa kasus yang saya amati bisa hingga 20 persen, khususnya di terminal, pelayaran, operasi pandu-tunda, dan jasa ekspedisi muatan laut [forwarding]. Khususnya aktivitas administrasi, perencanaan, koordinasi, pembayaran yang bersifat fisik menjadi touch processes atau digitalisasi," kata dia.

Baca Juga: J&T Cargo Jadi Mitra Logistik Resmi Indonesia Building Technology 2023

Dalam beberapa tahun terakhir, ekspansi global e-commerce telah menjadi kekuatan pendorong di balik evolusi lanskap pengiriman barang digital. Forbes memperkirakan pasar e-commerce global akan mencapai total 6,3 triliun dolar AS pada akhir 2023, dan memperkirakan pasar akan tumbuh hingga total lebih dari 8,1 triliun dolar AS pada 2026.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI