Jokowi Mau Perbankan Permudah Kredit Tanpa Anggunan, Bos BRI Bilang Begini

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 08 Desember 2023 | 08:34 WIB
Jokowi Mau Perbankan Permudah Kredit Tanpa Anggunan, Bos BRI Bilang Begini
Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam pertemuan bersama para pemimpin redaksi media, Jakarta, Rabu (1/3/2023). (Dok: BRI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Sunarso memastikan bakal memberikan kemudahan untuk pengajuan kredit tanpa agunan. Hal ini sesuai dengan soal permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di mana syarat kredit ada yang tanpa anggunan.

Menurut dia, sebenarnya telah ada kredit yang bisa diajukan nasabah tanpa harus menyertakan agunan, yakni kredit usaha rakyat (KUR) di bawah Rp 100 juta.

Pengajuan kredit itu tertuang dalam Peraturan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Nomor 1 tahun 2023 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR untuk plafon kurang dari Rp 100 juta tidak memerlukan agunan.

"Sekarang kebijakannya untuk KUR sampai dengan Rp 100 juta sudah tanpa jaminan. Kalau orang mengatakan bahwa KUR masih dimintai jaminan kemungkinan bukan KUR," ujar Sunarso saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, yang dikutip Kamis (7/12/2023).

Baca Juga: Jokowi Sedih Porsi Perbankan Beri Kredit UMKM Baru 21 Persen, Kalah dari China dan Jepang

Dia bilang, jika terdapat bank yang masih meminta anggunan saat nasabah mengajukan kredit di bawah Rp 100 juta, maka bank tersebut akan dikenakan pinalti.

Maka dari itu, Sunarso mendorong perbankan untuk menyalurkan KUR di bawah Rp 100 juta yang tanpa perlu menyertakan anggunan.

"Saya ulangi lagi sampai Rp 100 juta tanpa jaminan, kalau bank masih minta jaminan di situ bank-nya kena pinalti sehingga nggak mungkin banknya mengenakan jaminan untuk yang di bawah 100 juta," kata dia.

Sementara, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menambahkan, pihaknya akan mengatur kembali anggunan kredit agar penyalurannya bisa dipermudah. Sehingga, dirinya akan berdiskusi kembali terhadap stakeholder atas rencana tersebut, mulai dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Koperasi dan UMKM.

"Tadi kan isu-nya agunan. Nah agunan kan nanti bisa kita kurangi kalau penjaminan-nya makin kuat. Nah kita lagi ajukan upaya penjaminan ke depan lebih luas lebih besar size-nya sehingga nanti banyak nasabah yg bisa masuk dari sistem kur maupun ultra mikro juga," kata pria yang akrab disapa Tiko.

Baca Juga: Cara Bayar Kartu Kredit BRI, Bisa Lewat ATM dan Aplikasi Mobile Banking

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI