Suara.com - Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat Sinaga memberi pandangannya soal keberadaan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Kata dia, entitas ini sudah menjadi sebuah terobosan karena beberapa hal yang telah dilakukan.
“Saya melihat BPDPKS adalah breakthrough, inovasi yang terbaik di masanya Pak Jokowi tahun 2015. Alasannya pemakaian sawit di dalam negeri meningkat. Misalnya produksi kita 100, dulu hanya 30 persen ada di domestik. Selebihnya 70 persen di pasar ekspor,” tegas Sahat ditulis Kamis (7/12/2023).
“Maka harga kita sangat tergantung pada ekspor, harga ekspor. Nah sekarang sudah meningkat ke posisi 45%. Di mana pemakaian sawit untuk biodiesel itu meningkat,” imbuh dia.
Di momen terpisah, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono menganggap aneka program yang dijalankan oleh BPDPKS sudah sangat bagus.
Baca Juga: Hilirisasi Sawit Jadi Fokus Pengembangan Desa
“GAPKI melihat program itu sudah bagus karena diadakan di berbagai kota sehingga dapat menyadarkan masyarakat kita bahwa produk sawit sangat penting yg tidak disadari bahwa masyarakat kita 24 jam bersama produk-produk sawit,” kata Eddy.
“Lainnya, pendampingan kepada UMKM yang menggunakan produk-produk sawit seperti batik yang menggunakan malam sawit, kemudian UMKM makanan yang menggunakan produk-produk sawit itu benar baik adanya,” jelas dia.
Diketahui bahwa BPDPKS telah membimbing UMKM sawit dalam pemasaran dan mempertemukannya dengan kalangan industri. Pembinaan dan pemberdayaan juga telah dilakukan melalui kerja sama dengan kalangan kampus.
Dalam sebuah kesempatan yang dihelat BPDPKS, dipamerkan adanya malam sawit. Produk turunan sawit itu dapat menggantikan lilin berbahan parafin yang biasa dia gunakan dalam pembuatan batik.
Apalagi selama ini bahan parafin masih impor. Dan dari sisi kualitas, dikatakan pelaku industri dari Smart Batik Indonesia bahwa malam sawit memang lebih bagus.
Pemerintah terus mengkampanyekan kebaikan sawit. Mengajak UMKM, koperasi dan kalangan muda mengembangkan sawit dan produk turunan.
Produk kepala sawit tidak hanya dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur seperti minyak goreng, tapi juga dapat dijadikan bahan baku sabun, pasta gigi, kosmetik, es krim, permen, dan lainnya. Limbah sawit dapat diolah menjadi produk bermanfaat seperti lilin aromaterapi, sabun tangan, sabun cuci piring, helm dan rompi anti peluru.