Suara.com - Praktisi penerbangan Alvin Lie ikut berkomentar terkait dengan adanya candaan ancaman bom dari penumpang pesawat Pelitar Air rute Surabaya-Jakarta. Dirinya pun kurang menyetujui bahwa ancaman bom itu hanya dianggap sebagai candaan saja.
Menurut dia, jika seseorang telah menyebut dirinya membawa bom, maka itu tujuaannya adalah mengancam.
"Saya sangat tidak setuju thd penggunaan kata Candaan. Ketika seseorang menyatakan dirinya membawa Bom, tujuannya adalah menggertak atau mengancam," ujar Alvin Lie dalam keterangan tertulisnya yang dikutip, Kamis (6/12/2023).
Menurut dia, ancaman bom ini harus menjadi perhatian serius, sehingga jangan dibuatt sebeagai candaan saja. Alvin menilai, hanya di Indonesia saja ancaman bom dianggap sebagai becanda.
Baca Juga: Ancaman Bom di Pesawat Pelita Air Ternyata Hanya Becanda
"Tidak ada negara lain yang perlakukan ancaman Bom sebagai candaan. Kali ini paxnya dijemput pasukan Gegana & diturunkan dari pesawat," tegas dia.
Penerbangan Pelita Air rute Surabaya-Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan. Hal ini, karena adanya penumpang yang melayangkan ancaman bom.
Mengkonfirmasi hal tersebut, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar mengatakan bahwa ancaman bom itu hanya sekadar becandaan penumpang.
"Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip, Kamis (6/12/2023).
Sisyani menuturkan, kronologi insiden tersebut, bermula setelah adanya ancaman bom tersebut pesawat kemudian diarahkan ke isolated parking area, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas gabungan Bandara Juanda.
Baca Juga: Penerbangan Pelita Air Surabaya-Jakarta Batal, Gegara Ada Ancaman Bom
Hasil pemeriksaan tidak ditemukan ancaman dimaksud.
"Yang bersangkutan saat ini telah diamankan dan dibawa oleh POM Lanudal Juanda. Atas kejadian tersebut, tidak terjadi gangguan operasional penerbangan dan masih berjalan dengan normal," kata dia.