Ancaman Bom di Pesawat Pelita Air Ternyata Hanya Becanda

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 06 Desember 2023 | 16:40 WIB
Ancaman Bom di Pesawat Pelita Air Ternyata Hanya Becanda
Airbus A320 yang dioperasikan Pelita Air (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penerbangan Pelita Air rute Surabaya-Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan. Hal ini, karena adanya penumpang yang melayangkan ancaman bom.

Mengkonfirmasi hal itu, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda, Sisyani Jaffar mengatakan bahwa ancaman bom itu hanya sekadar becandaan penumpang.

"Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom," ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip, Kamis (6/12/2023).

Sisyani menuturkan, kronologi insiden tersebut, bermula setelah adanya ancaman bom tersebut pesawat kemudian diarahkan ke isolated parking area, untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh petugas gabungan Bandara Juanda.

Baca Juga: Penerbangan Pelita Air Surabaya-Jakarta Batal, Gegara Ada Ancaman Bom

Hasil pemeriksaan tidak ditemukan ancaman dimaksud.

"Yang bersangkutan saat ini telah diamankan dan dibawa oleh POM Lanudal Juanda. Atas kejadian tersebut, tidak terjadi gangguan operasional penerbangan dan masih berjalan dengan normal," kata dia.

Sebelumnya, Praktisi penerbangan Gerry Soejatman menginformasikan lewat akun X resminya terkait insiden tersebut.

Dalam penjelasannya, Gerry menyebut bahwa pesawat Pelita Air dengan nomor penerbangan IP205 PKPWD, Sub-CGK dipindahkan ke remote area, karena adanya ancaman bom.

"Menurut info pax onboard: Pesawat udah di runway siap take off tapi gak jalan jalan. Menurut info sementara ada penumpang yang bercana masukin bom ke kabin pesawat. Ini masih subject to confirmation," tulis Gerry yang dikutip, Kamis (6/12/2023).

Baca Juga: Letusan Gunung di Berbagai Daerah Belum Berdampak pada Penerbangan

"Akhirnya pesawat dibawa ke remote area, dengan polisi militer menunggu. Setelah tangga menempel 2-3 polisi masuk ke pesawat. Penumpang yang diduga melakukan guyon tersebut, akhirnya dibawa keluar pesawat oleh polisi militer," tambah dia.

Dalam insiden itu, Gerry menyebut, bahwa semua penumang turun untuk sterilisasi pesawat dan membawa semua barang bawaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI