Capres Jangan Saling Sikut Melulu, Lebih Baik Siapkan Strategi Restrukturisasi BUMN Jika Terpilih

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 04 Desember 2023 | 17:09 WIB
Capres Jangan Saling Sikut Melulu, Lebih Baik Siapkan Strategi Restrukturisasi BUMN Jika Terpilih
Momen Presiden Joko Widodo makan siang bareng para capres di Istana Merdeka, Senin [30/10/2023] (Instagram/@jokowi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LM FEB UI) Willem A. Makaliwe berharap, pemerintah baru yang dijalankan presiden terpilih nanti mampu gerak cepat untuk menghadapi tantangan ekonomi.

"Jadi, memang kami tahu tahun 2024 itu tahun politik tetapi fokus kami justru pada pascapemilu. Pascapemilunya itu bagaimana start-nya karena kalau istilahnya baru mau siap-siap lagi, baru mau atur-atur lagi, mestinya itu sudah langsung percepatan," kata Willem di sela seminar bertajuk "Dinamika Geopolitik dan Pengaruhnya pada Ekonomi dan Bisnis" di Jakarta, Senin (4/12/2023).

"Jika berbicara tentang maraton atau lari jarak jauh, sprint sebaiknya dilakukan di awal periode untuk segera mengejar beberapa masalah," tambahnya, dikutip dari Antaranews.

Menurutnya, salah satu isu yang masih tetap relevan dan menjadi tantangan adalah restrukturisasi badan usaha milik negara (BUMN).

Baca Juga: Cawapres Mahfud MD: Indonesia Tak Berkah jika Pemilunya Tidak Baik

"Jadi, pada tahun depan, isu tersebut masih tetap relevan. Banyak yang mungkin berpikir bahwa isu ini sudah terselesaikan, tetapi BUMN adalah entitas yang besar, dan hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana manajemennya," ujar Willem.

Ia menilai format merger dan akuisisi BUMN sebagai pendekatan yang lebih tepat untuk efisiensi operasional, daya saing global, dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Ia pun mengungkapkan merger BUMN Pelindo sebagai contoh baik dari merger dan akuisisi tersebut.

"Seperti mungkin contoh integrasi Pelindo itu contoh baik dari manajerial akuisisi. Jadi, selama ini kan ada holding company, nah akuisisi mana sih yang sebetulnya bisa mempercepat masalah yang sedang dihadapi," ucap Willem.

Untuk diketahui, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mencatatkan efisiensi dan optimalisasi kerja perusahaan senilai Rp1,3 triliun pascamerger.

Baca Juga: Tanggapi Pengakuan Kubu AMIN soal Format Debat Pilpres, Nusron Wahid: Alhamdulillah Sudah Ketahuan

Setelah diskusi tersebut, juga diluncurkan buku "Kontribusi Pemikiran LM FEB UI: Melihat Indonesia dari Sudut Pandang Ekonomi dan Bisnis".

Selain soal BUMN, Willem mengatakan empat topik utama dalam buku tersebut juga masih berkaitan dengan tantangan-tantangan di sektor ekonomi, yakni sustainability; sumber daya manusia (SDM), tenaga kerja, dan investasi; penguatan informasi dan teknologi, dan pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).

"Ada topik mengenai kredit suku bunga jadi lebih bukan ke makronya tetapi ke perbankannya seperti apa, ada juga tema mengenai SDM bagaimana di era leadership digital ini seperti apa pengelolaan SDM tenaga kerja. Terakhir itu mengenai IT khususnya AI. Jadi, kami angkat segera, 2024 ini tidak hanya nuansa geopolitik, nuansa politik pemilu tetapi ada beberapa yang harus gencar cepat di tahun pertama, masalah-masalah ini semoga dapat menjadi hal yang diperhatikan," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI