Suara.com - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) pada jeda sesi I ditutup menguat 3,27% pada perdagangan Senin (4/12/2023) di level Rp5.525 per saham.
Penguatan ini melanjutkan tren penguatan yang telah terjadi sejak awal bulan Desember.
Penguatan saham BRI ini didorong oleh optimisme investor terhadap kinerja perseroan yang diprediksi akan terus bertumbuh di sisa tahun 2023.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2023, BRI membukukan laba bersih konsolidasi sebesar Rp26,7 triliun, tumbuh 16,4% secara year-on-year (yoy).
Baca Juga: Melongok Jeroan Produk Digital Bank BRI
Pertumbuhan laba ini ditopang oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 9,4% yoy menjadi Rp1.078,8 triliun, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 10,9% yoy menjadi Rp1.184,8 triliun, serta pertumbuhan biaya dana yang lebih rendah dari pertumbuhan kredit.
BRI menargetkan pertumbuhan laba bersih konsolidasi sebesar 14%-16% yoy pada tahun 2023. Target tersebut diyakini akan tercapai dengan dukungan dari pertumbuhan kredit, DPK, dan efisiensi biaya.
Selain itu, BRI juga terus memperkuat digitalisasi perbankan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kinerja perseroan. BRI menargetkan porsi transaksi digital mencapai 50% dari total transaksi pada tahun 2025.
Penguatan saham BRI yang terjadi saat ini diyakini akan terus berlanjut di sisa tahun 2023. Hal ini didukung oleh optimisme investor terhadap kinerja BRI yang diprediksi akan terus bertumbuh.
Baca Juga: Warga Tuminting & BRI Ubah Lahan Timbunan Sampah Jadi Lahan Urban Farming 'BRInita'