Bos BRI Beberkan Strategi Kantongi Laba Rp 60 Triliun di Tahun 2024

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 01 Desember 2023 | 14:06 WIB
Bos BRI Beberkan Strategi Kantongi Laba Rp 60 Triliun di Tahun 2024
Direktur Utama BRI, Sunarso. (Dok: BRI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk, (BBRI) atau BRI telah memasang target laba bersih sebesar Rp 60 triliun pada tahun 2024. Dengan raihan laba bersih itu, BRI juga menjanjikan dividen sebesar 70 persen.

Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, untuk meraih target laba bersih itu perseroan akan fokus pada capital management bank. Sebab, dia menyebut, tantangan utama BRI kekinian adalah leverage capital di level yang optimal.

Menurut Sunarso, rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy (CAR) BRI juga masih terbilang cukup.

"Cari bank di dunia ini yang memilik CAR 27%, terus di saat yang bersamaan men-deliver ROE 20%. Rasanya sih jarang, ini bank di dunia ya. Namun demikian kami tetap sadar bahwa tantangan kami adalah mengoptimalkan kapital, management capital," ujar Sunarso yang dikutip, Jumat (1/12/2023).

Baca Juga: BRI Sediakan Vending Machine Buat Produk UMKM Binaan

Kekinian, BRI juga tengah menyusun rencana bisnis bank (RBB) yang dibahas terbatas secara internal.

Sementara, Direktur Manajemen Risiko BRI Agus Sudiarto mengatakan, dengan kondisi ekonomi makro saat ini, diproyeksikan tahun 2024 masih menantang.

"Maka guideline kami tidak akan bergeser agresif dari tahun ini untuk 2024, tentu harus tumbuh baik dari sisi kredit maupun bottom line-nya di tahun 2024, namun agresivitasnya tidak sebesar tahun 2023 ini," jelas dia.

Agus melanjutkan, BRI juga akan fokus untuk penentuan kredit cost dan kualitas aset yang diupayakan lebih baik dibanding saat ini. Dia pun optimis, rasio kredit macet atau Non Perfoming Loan (NPL) bisa lebih rendah di akhir 2024.

"September 2023 memang masih lebih tinggi (NPL) 3,7% dari guideline kami yang dikisaran 2,8%-3%, namun kami di kuartal IV akan bekerja keras, sehingga angka itu akan bisa dideliver dan kita bawa lebih rendah lagi, sehinga guideline bisa kita deliver hingga akhir tahun 2023," pungkas Agus.

Baca Juga: Kredit UMKM Hijau Lagi Booming, BRI Sudah Gelontorkan Rp750,9 Triliun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI