Suara.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam Rafki Rasyid menyebut Proyek Strategis Nasional Rempang Eco City memberikan efek ganda atau multiplier effect bagi ekonom nasional, maupun Kepri.
Penempatan PSN di Pulau Rempang sangat tepat karena akan melahirkan pemerataan bagi Pulang Rempang dan Galang yang secara ekonomi sangat tertinggal dibandingkan Pulau Batam.
"Rempang hingga Galang dan pulau-pulau sekitarnya akan lebih cepat berkembang,"ujar Rafki yang dikutip, Jumat (1/12/2023).
Investasi besar yang dikucurkan Xinyi dan PT MEG akan menjadi penarik bagi investor lain yang akan memanfaatkan limpahan dari investasi perusahaan tersebut.
Baca Juga: Bos LPS: Gen-Z Bisa Jadi Senjata Buat Pertumbuhan Ekonomi
"Maka dari itu seharusnya semua pihak mendukung investasi ini untuk segera terealisasi. Karena manfaat ekonomi dan multiplier effect yang begitu besar," jelas dia.
Pilihan untuk berinvestasi di Batam dan pulau sekitarnya menurut Rafky sangat tepat. Pertumbuhan ekonomi Batam sangat ditopang investasi asing. Orientasi industri di Batam 90 % untuk ekspor. Hanya 10 persen yang diserap dalam negeri.
"Kondisi Batam kondusif untuk bisnis. Perijinan juga relatif lancar. Parameternya adalah sedikit sekali pengaduan soal perijinan dari anggota. Soal gejolak buruh juga minim. Jika ada unjuk rasa juga diakibatkan persoalan nasional. Misalnya soal penolakan Undang-undang Cipta Kerja," kata Rafki.
Kalangan pekerja di Kepri tentunya menyambut gembira rencana PSN Rempang ini. Jika terealisasi, proyek ini akan menyerap 300 ribu orang tenaga kerja. Jumlah tenaga kerja yang terserap tersebut terbilang sangat besar.
"Jumlah ini hampir separuh dari jumlah penduduk bekerja di Batam. Penyerapan ini jauh melebihi angka pengangguran di Batam yang sekitar 81.000 orang pada tahun 2022 itu," imbuh dia.
Baca Juga: Alasan Investor Global Tetap Minat Investasi di Indonesia Meski Ekonomi Tak Pasti
Pihaknya optimis dengan masuknya investasi baru di Kawasan Rempang akan mampu menekan angka pengangguran di Batam dan juga Kepri. Rafki berharap pemerintah daerah lebih aktif melakukan sosialisasi termasuk ke kalangan pengusaha.
"Kami berharap dapat terlibat dalam PSN Rempang. Usaha anggota kami cukup beragam. Jadi jika diperlukan pasti akan siap mendukugn proyek tersebut," harap dia.
Dengan nilai investasi yang ditaksir mencapai Rp 381 Triliun, Rempang Eco-City diyakini dapat memberikan eskalasi bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan warga Rempang-Galang.
Terpisah, Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol Ariastuty Sirait menambahkan, proyek ini membuka lapangan kerja seluas-luasnya untuk masyarakat Rempang. Dengan adanya bonus demografi hingga 2040, maka pemerintah wajib menyediakan lapangan kerja seluasnya bagi generasi usia kerja yang berjumlah 70% dari populasi.
Investasi ini, memberikan kesempatan anak penduduk tempatan, memperoleh haknya untuk mendapapatkan Pendidikan yang terpadu dan sukses di daerah sendiri.
"Bila investasi ini hilang, maka belum tentu ada kesempatan yang sama bagi anak muda Rempang untuk mendapat pendidikan vokasi Industri, kemudahan beasiswa hingga menjadi tenaga kerja yang skillfull meraih kesempatan berkarier di daerah mereka sendiri. Mereka tak perlu pergi keluar wilayah untuk mencari pekerjaan," pungkas Tuty.