Suara.com - Pemerintah bakal menaikkan nilai subsidi konversi motor BBM ke tenaga listrik. Awalnya, subsidi konversi motor BBM ke listrik sebesar Rp 7 juta per unit, tapi ke depannya akan naik menjadi Rp 10 juta per unit.
Deputi Bidang UKM KemenKop UKM Koko Haryono mengatakan, keniakan nilai subsidi untuk meningkatkan minat masyarakat agar mengkonversi motor BBM-nya menjadi tenaga listrik.
"Saya rasa optimis karena pemerintah selalu mendorong dengan regulasi-regulasi yang ada dengan adanya subsidi sampai Rp 7 juta, dan ESDM sudah mendorong penambahan Rp 3 juta hingga menjadi Rp 10 juta (untuk motor konversi)," ujarnya dalam Inabuyer EV Expo 2023 di SMESCO, Jakarta Rabu (29/11/2023).
Dengan penambahan nilai subsidi ini, lanjut Koko, biaya konversi motor menjadi murah. Menurut dia, masyarakat hanya membayar biaya konversi motor sebesar Rp 5 juta saja dari total biaya konversi sebesar Rp 15 juta.
Baca Juga: 7 Syarat Beli Rumah Gratis Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
Koko melanjutkan, kebijakan pengembangan industri dan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) menjadi program yang strategis. Bukan hanya mendorong perkembangan teknologi dan industri dalam negeri tetapi juga berkaitan erat dengan paradigma baru pembangunan ekonomi hijau dan berkelanjutan
:Akselerasi pengembangan EV di Indonesia juga terus didorong Pemerintah. Sederet upaya juga telah dilakukan. Antara lain melalui penyusunan peta jalan pengembangan EV, pemberian berbagai insentif, hingga pengembangan ekosistem EV di Indonesia," imbuh dia.
Sampai September 2023 berdasarkan data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah terdaftar sebanyak 66.978 unit sepeda motor listrik dan sebanyak 29 bengkel konversi.
"Tentu angka ini masih jauh dari target Pemerintah untuk konversi motor listrik di tahun 2023 sebanyak 50 ribu unit saja masih cukup berat untuk direalisasikan," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi mengatakan, berdasarkan informasi yang diperolehnya, Kementerian ESDM sedang menggodok revisi aturan Permen ESDM Nomor 3 Tahun 2023 Tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah dalam Program Konversi Sepada Motor, dengan Penggerak Motor Bakar menjadi Sepeda Motor Listrik, serta Keputusan Menteri ESDM Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan Pemerintah dalam Program Konversi Sepeda Motor Listrik.
Baca Juga: Akhir Bulan, Harga BBM Pertamax Masih Turun
"Kapan pastinya belum tahu. Harapannya diselenggarakan lebih besar lagi, rencananya tahun depan dengan menggandeng mitra," katanya.
Budi menyebutkan, terdapat 52 brand sepeda motor berdasarkan data Kemenhub, dan sebanyak 42 brand sedang mengajukan. Sementara yang tergabung dalam Aismoli sebanyak 38 brand.
Meski begitu, ia mengakui, dalam mengimplementasikan penggunaan kendaraan motor listrik masih ada hambatan. Dari internal, misalnya, belum meratanya keberadaan dealer di semua daerah.
"Kami mendorong, kepada APM (Agen Pemegang Merek) yang sudah memenuhi TKDN 40 persen yakni sebanyak 17 merek, melakukan penetrasi pasar secara cepat. Segera menjalin B2B (business to business) melihat potensi untuk membuka dealer di beberapa daerah," jelas dia.
Budi juga menekankan, Pemerintah sudah sangat mendukung hadirnya kendaraan listrik di Tanah Air, melalui Inpres, Perpres, Permenhub, Permenperin, dan peraturan polisi.
Direktur Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha kecil Menengah (LLP-KUMKM) atau Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menambahkan, dalam mewujudkan bengkel konversi, Smesco bekerja sama dengan bengkel Elders Garage dalam mengembangkan bengkel konversi kendaraan bermotor listrik.
"Kami tak hanya membantu inkubasi dan melakukan pelatihan di Smesco Labo. Bagaimana menumbuhkan industri baru di UMKM. Suatu kesempatan yang luar biasa, salah satunya kerja sama di bengkel konversi dan membuat inovasi," imbuh dia.
Dalam mengembangkan kendaraan bermotor listrik atau EV menjadi suatu modal dalam menciptakan ekosistem yang terjalin baik. Mulai dari, penyediaan baterai, charging, hingga bengkel. "Ekosistem juga perlu didukung oleh pembiayaan dan sinergi investasi dari pemerintah atau BUMN dan swasta dalam industri kendaraan bermotor listrik," beber dia.