Mundur dari Industri Games, Induk TikTok ByteDance Bakal PHK Ratusan Karyawan

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 29 November 2023 | 11:58 WIB
Mundur dari Industri Games, Induk TikTok ByteDance Bakal PHK Ratusan Karyawan
Ilustrasi Bytedance. [Greg Baker/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan induk TikTok, Bytedance, akan perlahan menarik diri dari bisnis video games.. Salah satunya, dengan menutup unit bisnis Nuverse yang akan dilakukan pada bulan Desember 2023.

Dengan ditutupnya unit bisnis tersebut, maka Bytedance juga akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) para karyawan Nuverse yang berjumlah ratusan orang.

Seperti dilansir dari CNN Business, kabar ditutupnya unit bisnis ini diumumkan secara internal pada Senin kemaren. Meski ditutup, Nuverse tetap menjalankan operasionalnya dengan fokus inisiatif eksplorasi.

Menurut kabar itu, ditutupnya unit bisnis ini agar Bytedance fokus menjalankan bisnis intinya yaitu media sosial.

Baca Juga: TikTok Shop Comeback Lewat Tokopedia, Menteri Teten Beri Restu

Tutupnya unit bisnis ini otomatis pengembangan games yang belum dirilis juga akan berhenti. Akan tetapi, perusahaan tetap menjual games yang sudah selesai dikembangkan seperti 'Crystal of Atlan' dan 'Earth: Revival' yang rencananya dirilis tahun depan.

Sementara itu, Juru Bicara ByteDance tak menampik perusahaan memang tengah mengambil keputusan untuk merestrukturisasi bisnis gamenya usai peninjauan baru-baru ini.

"Kami secara teratur meninjau bisnis kami dan melakukan penyesuaian untuk fokus pada area pertumbuhan strategis jangka panjang," ujar juru bicara itu yang dikutip, Rabu (29/11/2023).

Adapun, ByteDance telah terjun di bisnis video games sejak tahun 2019. Sayangnya, induk TikTok ini justru gagal bersaing dengan industri game di China lainnya seperti Tencent dan NetEase,

CEO Niko Partners, Lisa Hanson menilai, ByteDance telah mengucurkan dana yang besar untuk investasi di industri games.

Baca Juga: Bank Barclays Umumkan PHK 900 Karyawan di Inggris

"Dalam kasus ByteDance, perusahaan tersebut telah berinvestasi banyak dalam bisnis game tetapi tidak meraih kesuksesan besar," kata dia.

Kemudian, Hanson menyebut, upaya ByteDance mundur di bisnis ini, karena untuk mengurangi kerugiannya. Setidaknya, Nuverse menyumbangkan 1 persen dari total pendapatan, sehinggan tampaknya tidak berdampak besar pada bisnis ByteDance.

Analis Riset Asosiasi di S&P Global Market Intelligence, Neil Barbour menambahkan, memang industri game ikut menghadapai tantangan. Salah satunya, imbas dari pendapatan game seluler yang menurun, tetapi di sisi lain biaya akuisisi pengguna meningkat.

"Jadi, beberapa penerbit memanfaatkan momen ini untuk menilai kembali pertaruhan besar yang ditempatkan pada industri ini dan menyimpulkan bahwa hasil yang menguntungkan mungkin membutuhkan waktu lebih lama dari yang diharapkan atau sama sekali di luar jangkauan," pungkas Barbour.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI