Suara.com - Salah satu orang terkaya di dunia sekaligus bos Tesla, Elon Musk mengatakan hal mengejutkan usai mengunjungi Israel belum lama ini.
Usai mengunjungi kibbutz bersama Netanyahu, Elon Musk dalam sebuah perbincangan mengaku sangat terkejut melihat lokasi pembantaian yang ditunjukkan oleh Israel. Ia bahkan menyatakan bahwa Israel tidak memiliki pilihan lain selain untuk melenyapkan Hamas.
Kunjungan ini terjadi pada hari keempat gencatan senjata antara Israel dan Hamas, yang kini telah diperpanjang. Israel melepaskan tahanan Palestina sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, dengan imbalan pembebasan sandera oleh Hamas.
Mengutip Al-Jazeera, Elon Musk juga dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Israel Isaac Herzog. Pertemuan tersebut diharapkan menekankan pentingnya mengambil tindakan untuk melawan peningkatan antisemitisme online.
Baca Juga: Profil dan Biodata Gal Gadot, Dihina Gal Gatot oleh Warganet Indonesia, Kok Bisa?
Hal ini ia sampaikan setelah sebelumnya Elon Musk dikabarkan berencana tetap memberikan akses internet di wilayah Gaza dan sekitarnya dengan alasan kemanusiaan.
Ia mengaku fokus pada para tenaga medis yang membutuhkan akses energi dan internet di wilayah itu.
Namun, kini Elon Musk justru menyampaikan hal itu , saat Netanyahu menjelaskan soal yang dilakukan pemerintah Israel dan menggambarkan Hamas sebagai "kultus kematian" yang bersembunyi di balik warga sipil di Gaza.
"Jika Anda menginginkan keamanan, perdamaian, dan kehidupan yang lebih baik bagi warga Gaza, maka Anda perlu menghancurkan Hamas. Pertama-tama Anda harus menyingkirkan rezim beracun seperti yang dilakukan di Jerman dan Jepang," kata Netanyahu.
"Tidak ada pilihan lain," sahut Elon Musk, dikutip dari media Rusia Russia Today via Al Jazeera.
Baca Juga: Ramai Boikot Produk Israel, Mendag Zulhas: Pemerintah Tidak Memboikot Produk Manapun