Suara.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BBTN) mengumumkan laba bersih sebesar Rp2,31 triliun pada kuartal III/2023. Dalam laporan keuangannya, Bank Tabungan Negara melaporkan pendapatan bunga sebesar Rp20,83 triliun, tumbuh dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp18,97 triliun, dengan beban bunga mencapai Rp10,69 triliun.
BBTN juga mengalami pertumbuhan positif pada aset keuangan, membalikkan rugi sebesar Rp162,4 miliar menjadi untung Rp22,9 miliar.
Peningkatan juga terjadi pada pendapatan komisi dan administrasi, yang mencapai Rp1,03 triliun dari Rp907,41 miliar, sementara beban lainnya ditekan dari Rp4,2 triliun menjadi Rp3,62 triliun.
Pendapatan operasional mencapai Rp2,96 triliun, mengalami pertumbuhan dibandingkan periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp2,93 triliun.
Baca Juga: Holding BUMN Pariwisata dan Aviasi Berbalik Untung di Kuartal III
BTN mencatatkan kredit sebesar Rp282,5 triliun, naik dari Rp266,65 triliun, dan pembiayaan syariah meningkat dari Rp31,62 triliun menjadi Rp35,79 triliun.
Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi sebesar 11,87% yoy, mencapai Rp157,71 triliun pada kuartal III/2023.
Ditur Bank BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, pihaknya optimis perusahaan mampu mencapai kinerja sesuai target hingga akhir tahun, terutama dengan bergairahnya sektor perumahan dan insentif pemerintah yang mendorong pertumbuhan positif hingga 2024.
Peningkatan pembiayaan ini juga terlihat pada segmen komersial, seperti Kredit Ringan (Kring), Kredit Agunan Rumah (KAR), dan Kredit Usaha Rakyat (KUR). BTN juga mencatatkan peningkatan signifikan pada fee-based income dari ekosistem transaksi digital mereka, yang mencapai Rp2,36 triliun, naik 67,32% yoy.
Dengan peningkatan modal dan akumulasi laba, BTN melaporkan memiliki modal inti tier 1 sebesar Rp25,19 triliun pada September 2023, naik dari Rp18,21 triliun pada tahun sebelumnya.
Baca Juga: Bakal Turunkan Tim B untuk Agenda Turnamen non-FIFA, Sebuah Langkah Maju dari PSSI?
BTN Syariah juga mencatat kinerja positif dengan pertumbuhan laba sebesar 70,40% yoy menjadi Rp400,89 miliar pada kuartal III/2023, didukung oleh peningkatan penyaluran pembiayaan sebesar 97,43% dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp36,25 triliun, naik 16,76% yoy. Asuransi BTN Syariah juga mengalami peningkatan, mencapai Rp48,41 triliun dari Rp41,29 triliun pada kuartal III/2022.
Kabar ini jadi angin positif di tengah kabar akusisi bank syariah dalam rangka melakukan pemisahan (spin off) Unit Usaha Syariah (UUS) tahun ini.