Temui Wakil PM, Wapres Ingin Slovakia Tak Lakukan KebijakanD iskriminatif ke Petani Indonesia

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 28 November 2023 | 09:35 WIB
Temui Wakil PM, Wapres Ingin Slovakia Tak Lakukan KebijakanD iskriminatif ke Petani Indonesia
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin bertemu dengan Wakil Perdana Menteri (PM) Republik Slovakia, Denisa Saková, di Kantor Wakil PM, Bratislava, Senin (27/11/2023)/Dokumentasi Sekretariat Wapres
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin bertemu dengan Wakil Perdana Menteri (PM) Republik Slovakia, Denisa Saková, di Kantor Wakil PM, Bratislava, Senin (27/11/2023). Mengawali pertemuan yang hangat ini, Wapres mengapresiasi dan menyampaikan ucapan selamat atas penunjukan Denisa Saková sebagai Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Urusan Ekonomi Slovakia.

Dalam kesempatan ini, Wapres memaparkan pentingnya penguatan kemitraan strategis kedua negara, termasuk melalui peningkatan kerja sama ekonomi, pertahanan, IPTEK, hingga tenaga kerja.

"Saya berharap kunjungan ini akan memberikan kontribusi positif bagi hubungan Indonesia dan Slovakia yang sudah berusia 30 tahun," ujarnya yang dikutip, Selasa (28/11/2023).

Dalam bidang ekonomi dan perdagangan, Wapres menyebutkan bahwa potensi kerja sama kedua negara cukup besar.

Baca Juga: Petani Didorong untuk Dongkrak Ekonomi Daerah Lewat Pelatihan Mengolah Lemon Kering

"Saya mengharapkan Slovakia dapat menjadi pintu masuk produk Indonesia ke Uni Eropa termasuk untuk produk halal," kata dia.

Kemudian dalam bidang investasi, Wapres mencatat kenaikan signifikan investasi Slovakia yang mencapai angka tertinggi dalam 15 tahun terakhir, pada 2022 lalu. Oleh sebab itu, ia berharap investasi Slovakia di Indonesia dapat diperluas ke sektor-sektor penting seperti energi terbarukan dan elektromobilitas, serta Ibu Kota Nusantara.

"Untuk mengoptimalkan potensi kerja sama ekonomi, mohon dukungan Slovakia untuk dua hal. Yang pertama, (terkait) negosiasi Indonesia-EU CEPA yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2023," imbuh dia.

Kemudian kedua, Wapres menginginkan dukungan untuk memastikan tidak adanya hambatan dagang dan kebijakan diskriminatif seperti Regulasi Deforestasi Uni Eropa (EUDR) dan Peraturan Penegakan Perdagangan Internasional Uni Eropa (EUER) yang mengancam kelangsungan hidup petani kecil di Indonesia.

"Saya percaya, Slovakia dan negara Eropa lainnya membutuhkan komoditas Indonesia," kata dia.

Baca Juga: Begini Cara East West Seed Indonesia Genjot Produksi Jagung

Lebih jauh, mengenai kerja sama dalam bidang pertahanan dan IPTEK, Wapres menyambut baik penandatanganan Persetujuan Kerja Sama Pertahanan tahun ini, dan kolaborasi Universitas Andalas dengan Universitas Pertanian Nitra Slovakia dalam pengembangan gandum tropis di Indonesia.

"Industri pertahanan Indonesia, melalui induk perusahaan BUMN di bidang industri pertahanan (DEFEND ID) siap menindaklanjuti dan memperkuat kerja sama pertahanan ini," jelas dia.

Terakhir, terkait isu ketenagakerjaan, Wapres mencatat kebutuhan tambahan tenaga kerja di Slovakia untuk mendukung tren pertumbuhan ekonomi yang positif. Untuk itu, Indonesia siap menyediakan tenaga kerja terampil dan terlatih untuk bekerja di industri Slovakia.

Ia pun mengusulkan peningkatan koordinasi antarlembaga terkait di kedua negara, khususnya untuk mengatur kerja sama ketenagakerjaan ini dan memastikan payung hukum untuk perlindungan pekerja.

"Sebelum menutup, saya ingin menyampaikan harapan atas dukungan Slovakia terhadap keanggotaan Indonesia di OECD. Keanggotaan tersebut penting bagi Indonesia untuk memperkuat formulasi kebijakan publik dan mendorong keterwakilan pandangan negara-negara Selatan Global serta negara berkembang," beber dia.

Menyambut baik paparan Wapres, Wakil PM Slovakia Denisa Saková mengatakan bahwa Slovakia terus berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama dengan Indonesia dalam bidang ekonomi dan perdagangan, termasuk dengan menjadi hub sekaligus pintu masuk produk Indonesia ke Eropa.

Kemudian, Denisa mengungkapkan bahwa Slovakia siap mengembangkan kerja sama dalam bidang infrastruktur di Indonesia seperti EBTKE, perkeretaapian, otomotif, dan PLTN. Di samping juga melanjutkan kerja sama dengan Kementerian Pertahanan untuk pengembangan industri pertahanan, dan dengan BMKG untuk pengembangan stasiun meteorologi di berbagai bandara di Indonesia.

"Akan terus dilanjutkan kerja sama dalam bidang pertanian, antara Universitas Pertanian Slovakia dengan Universitas Andalas untuk pengembangan gandum tropis di Indonesia," imbuhnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI