Suara.com - Generasi Alumni Muda Universitas Brawijaya (UB), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), dan Universitas Airlangga (Unair) yang tergabung dalam sukarelawan Ganjar Creasi (G-Creasi) mengajak milenial dan gen z untuk menjajaki potensi bisnis sablon.
Ajakan tersebut disampaikan pendukung Ganjar Pranowo itu dalam pelatihan sablon tradisional di Warkop Bukan Hanya Kopi, Kelurahan Ngagel, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim).
Afrim Rifky Ariel selaku Korda G-Creasi Surabaya mengatakan, bidang sablon bisa menjadi peluang usaha potensial bagi milenial dan gen z. Apalagi banyak anak muda yang gemar memesan sablon custom untuk kaos.
Tak hanya itu, Afrim menyebut peralatan produksi sablon bisa dimulai dengan yang sederhana dan mudah didapat. Sehingga milenial dan gen z relatif tidak kesulitan memulai usahanya.
Baca Juga: Ceritakan Kunci Keberhasilan Bisnis, Raffi-Nagita: Harus Pegang Sendiri
“Di surabaya sendiri potensinya sangat besar. Bisnis konveksi penyablonan ini banyak yang sudah berkembang pesat dan bisa menjadi matapencaharian,” kata dia ditulis Senin (27/11/2023).
Afrim berharap semakin banyak anak muda yang kreatif dan inovatif untuk menghadapi tantangan di masa depan. Salah satu pilihannya adalah menekuni bidang sablon ini.
“Kami mengajak anak muda yang punya passion dan minat di situ (sablon) dan bisa dikembangkan, kemudian bisa menjadi suatu karya yang bernilai jual,” imbuhnya.
Menggandeng praktisi sablon kaos, pelatihan tersebut digelar dalam rangka memberikan bekal keterampilan kepada anak muda Surabaya di bidang sablon.
G-Creasi memberikan pengetahuan praktik mengenai sablon tradisional dengan teknik cukil. Teknik ini menggunakan papan kayu yang dipahat membentuk gambar sebagai media cetak di permukaan kain.
Baca Juga: Perluas Portofolio Bisnis dan Kapasitas Layanan, FL Technics Resmi Bangun Fasilitas MRO Kedua
Pertama-tama para milenial dan gen z diperkenalkan bahan-bahan dasar sablon cukil seperti kertas sebagai alas cetak, papan kayu, minyak tanah, kain, tinta, hingga rol karet.
Kemudian mereka diajarkan proses menyablon, mulai dari pemberian tinta pada papan kayu yang sudah dipahat bergambar, menginjak-injak papan tersebut pada permukaan kain, hingga menjemur hasil cetakannya.
Peserta pelatihan bernama Muhammad Afan Rahmana (23) berterima kasih kepada G-Creasi. Berbekal ilmu yang diberikan dalam pelatihan, Afan ingin memulai usaha sablon kaos.
“Saya juga bisa mengajak teman-teman yang berminat nyablon karena bikin kaus sendiri itu keren,” pungkasnya.