Faktor-faktor yang Buat Dividen BUMN ke Negara Jumbo

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 27 November 2023 | 11:20 WIB
Faktor-faktor yang Buat Dividen BUMN ke Negara Jumbo
Bekerja di BUMN bisa jadi impian semua orang. Karena itu kini semua orang berlomba untuk mengikuti tes masuk BUMN. Namun ada sejumlah hal yang harus diperhatikan peserta tes. (instagram/@kementerianbumn)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Associate Director BUMN Research Group LM (Lembaga Management) Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menyebut kontribusi BUMN ke negara makin besar. Hal ini terlihat dari setoran dividen BUMN yang sebesar Rp 74,1 triliun atau 150 persen dari target awal.

"Ini berita positifnya bahwa kontribusi BUMN dalam bentuk dividen ke negara semakin besar," ujar Toto di Jakarta, Senin (27/11/2023).

Toto menyebut sejumlah faktor yang menjadi penyebab meningkatnya kontribusi BUMN. Dia mengatakan langkah Menteri BUMN Erick Thohir merampingkan jumlah BUMN melalui pembentukkan holding dan merger terbukti membuat kinerja BUMN menjadi jauh lebih baik.

Toto sepakat yang terus memangkas jumlah BUMN, bahkan menargetkan hanya 30 BUMN di masa yang akan datang.

Baca Juga: Dividen BCA Akhir Tahun 2023 Lebih Besar dari Sebelumnya, Presdir Ungkap Alasannya

Menurut dia, hal tersebut langkah tepat agar Indonesia benar-benar memiliki perusahaan pelat merah yang jauh lebih baik.

"Hampir setengah keuntungan BUMN di 2022 misalnya disumbangkan sektor perbankan (Himbara). Artinya kondisi pareto BUMN relatif masih belum berubah," kata dia..

Toto menyampaikan efisiensi dan penguatan BUMN lewat holding akan menciptakan kondisi BUMN yang lebih mumpuni. Dengan demikian, kontribusi BUMN kepada negara dan masyarakat akan jauh lebih besar ke depan.

"Dengan program restrukturisasi seperti pembentukkan holding atau merger, kinerja BUMN mestinya bisa lebih ditingkatkan. Ke depan, Indonesia mungkin akan lebih punya sedikit BUMN tapi punya daya saing yang lebih kuat," imbuh dia.

Baca Juga: Merger AP I dan AP II, Isu PHK Menyeruak

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI