IHSG Hari Ini Perkasa, Menguat saat Mayoritas Bursa Asia Anjlok

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 27 November 2023 | 09:38 WIB
IHSG Hari Ini Perkasa, Menguat saat Mayoritas Bursa Asia Anjlok
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022). . ANTARA FOTO/Galih Pradipta/aww.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada hari ini Senin (27/11/2023), meskipun bursa saham di kawasan Asia mengalami pelemahan.

IHSG membuka perdagangan dengan kenaikan sebesar 26,17 poin atau 0,37 persen, mencapai posisi 7.035,80. Di sisi lain, Indeks LQ45 yang mencakup kelompok 45 saham unggulan naik sebesar 5,49 poin atau 0,59 persen, berada di posisi 930,36.

Ratih Mustikoningsih, Financial Expert Ajaib Sekuritas, mengungkapkan bahwa IHSG diprediksi akan bergerak mixed cenderung terkoreksi dengan rentang antara 6.950 hingga 7.020 pada hari tersebut.

Dalam konteks domestik, Bank Indonesia (BI) telah meluncurkan instrumen moneter, yaitu Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI) dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI), pada November 2023. Tujuannya adalah untuk memperkuat nilai tukar rupiah dan meningkatkan minat investor asing pada instrumen portofolio domestik.

Baca Juga: Saham Waskita Karya (WSKT) Menuju Delisting, BEI Sampaikan Hal Ini

Pada 21 November 2023, lelang perdana SVBI mencapai 266,5 juta dolar Amerika Serikat (AS), melebihi target indikatif sebesar 200 juta dolar AS. Sementara itu, lelang perdana SUVBI dijadwalkan akan dilaksanakan pada 28 November 2023.

Di luar negeri, terdapat perkembangan positif dengan perbaikan Indeks Keyakinan (IKK) Inggris versi GfK yang mencapai minus 24 pada November 2023, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar minus 30. Hal ini menunjukkan peningkatan optimisme konsumen terhadap kondisi keuangan mereka.

Namun, rilis awal Indeks PMI Manufaktur AS pada November 2023 mengalami penurunan ke level 49,4, setelah sebelumnya berada di level ekspansif sebesar 50 pada Oktober 2023. Pelaku usaha cenderung mengurangi pembelian persediaan, dipengaruhi oleh perbaikan rantai pasok, lemahnya permintaan, dan efisiensi biaya.

Dari Asia, Jepang melaporkan tingkat inflasi tahunan pada Oktober 2023 sebesar 3,3 persen, naik dari bulan sebelumnya yang sebesar 3 persen. Kenaikan harga didukung oleh segmen furniture, peralatan rumah tangga, dan sektor pariwisata.

Sementara itu, bursa saham regional Asia pada pagi itu mengalami fluktuasi, dengan indeks Nikkei Jepang melemah 89,80 poin atau 0,27 persen, indeks Hang Seng Hong Kong turun 82,10 poin atau 0,47 persen, indeks Shanghai Cina melemah 18,88 poin atau 0,62 persen, dan indeks Straits Times Singapura mengalami penurunan 2,60 poin atau 0,08 persen.

Baca Juga: Jangan 'Kecele' Lagi, Transaksi Saham Vale Tak Boleh Seburuk Freeport

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI