Suara.com - Pengelola restoran Pizza Hut di Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk harus mencatatkan kerugian yang cukup dalam pada kuartal III 2023 ini. Emiten dengan sandi saham PZZA ini membukukan rugi sebesar Rp38,9 miliar.
Kerugian Pizza Hut ini berbarengan dengan isu boikot sejumlah produk yang terafiliasi dengan Israel, Pizza Hut sendiri menjadi salah satu produk yang terkena seruan boikot ini.
Mengutip laporan keuangan PZZA pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI) Kamis (23/11/2023) PZZA mencatatkan kerugian Rp38,95 miliar atau meningkat 9,74 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp35,49 miliar.
Secara rinci penjualan bersih PZZA sebetulnya naik 4,36 persen secara tahunan menjadi sebesar Rp2,75 triliun. Penjualan tersebut terdiri dari penjualan makanan yang tumbuh 3,52 persen secara tahunan menjadi Rp2,56 triliun, sementara minuman naik 16,74 persen menjadi Rp197,75 miliar.
Baca Juga: Ketum PBNU Gus Yahya Tegaskan Pentingnya Aksi Boikot Produk Pro Israel
Namun sayanggnya hal tersebut menjadi sia-sia karena beban pokok penjualan yang justru membengkak mencapai Rp 1,67 triliun atau meningkat 2,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sehingga, rugi perseroan sebelum pajak penghasilan sebesar Rp48,26 miliar pada Januari-September 2023. Perolehan tersebut meningkat dari tahun lalu yang sebesar Rp40,14 miliar.