Suara.com - Cara pembuatan ikan lele asap sangatlah mudah. Tanpa perlu mencampurkan tambahan bahan apapun, cita rasanya menjadi sangat lezat hanya dengan melewati proses pengasapan.
Harga ikan lele yang terbilang cukup murah dan pasokannya yang gampang ditemukan juga menjadi alasan sukarelawan Wong Kito Dewe menggelar pelatihan ikan lele asap.
Menurut Korda Wong Kito Dewe Banyuasin Indra Kasuma, ide ini bisa menjadi peluang usaha yang cukup menguntungkan bagi warga Desa Tanjung Tiga, Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
"Karena kita tahu di Banyuasin tepatnya penghasil ikan dan mayoritas warganya nelayan, jadi kita manfaatkan dengan adanya hasil bumi berupa ikan kita manfaatkan atau kita kelola dengan harga jual yang lebih tinggi," ujar Indra ditulis Kamis (23/11/2023).
Dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam (SDA) yang ada, para nelayan bisa meraup cuan dari ikan lele dengan harga jual yang tinggi setelah diolah menjadi ikan asap.
Apalagi proses pembuatannya dapat dilakukan langsung dari rumah. Jadi, setelah para nelayan menangkap ikan, istri mereka yang ada di rumah bisa mengolahnya sebagai ide usaha rumahan.
Indra menjelaskan, takaran satu kg ikan lele asap sama dengan empat kg ikan lele segar. Adapun harga 1 kg ikan lele segar yaitu sekitar Rp 25.000. Sedangkan harga jual 1 kg ikan lele asap bisa berkisar hingga Rp 250.000 per kg. Sehingga omzet yang dapat diraup dari penjualan per 1 kg-nya bisa mencapai hingga tiga kali lipat.
"Harapan kami dengan adanya pelatihan ini, semoga masyarakat di sini terbantu dengan pengelolaan ikan asap ini jadi perekonomiannya meningkat, pendapatan wilayahnya juga meningkat," kata Indra.
Selama ini, peredaran penjualan ikan lele asap masih berkisar di daerah-daerah Palembang dan sekitarnya saja.
Baca Juga: Buka Peluang Usaha UMKM untuk Ibu-ibu Lewat Baking Class Cup Cake
Indra berharap, ke depannya ikan lele asap ini bisa dijadikan sebagai oleh-oleh khas Banyuasin yang dapat dijual ke pasaran luas. Tak hanya menembus pasar di daerah Palembang sekitar, oleh-oleh tersebut juga diharapkan bisa merambah hingga ke kancah nasional.
"Di wilayah ini belum banyak dijadikan oleh-oleh, tapi kita menjual ke daerah lain yang ikannya tidak terlalu banyak, mereka beli dari sini dijual jadi oleh-oleh karena di sana desa wisata," jelas Indra.