Suara.com - Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan mengaku prihatin dengan perkembangan kepemilikan senjata nuklir oleh Israel yang dianggapnya dapat memicu perlombaan senjata nuklir dan menciptakan situasi yang tidak menguntungkan.
Dalam wawancara dengan Al Jazeera pada Sabtu (18/11/2023) kemarin, Fidan menyatakan, "Kelanjutan kepemilikan senjata nuklir oleh Israel, ditambah dengan kegagalan upaya denuklirisasi di wilayah tersebut, akan memperburuk perlombaan senjata nuklir dan meningkatkan kepemilikan nuklir di kawasan. Ini bukanlah situasi yang menguntungkan baik bagi kawasan maupun dunia."
Kepemilikan nuklir Israel menurutnya jadi fakta yang penting dan harus jadi perhatian dunia. Meski menjadi rahasia umum yang tidak diakui selama bertahun-tahun, telah menjadi fakta yang diketahui semua orang namun tidak diakui secara resmi.
Ia mencatat, Israel telah mengembangkan kemampuan nuklir tanpa menjadi pihak dalam Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir, dengan mendapatkan dukungan signifikan dari Amerika Serikat dan Eropa.
Baca Juga: Husein Gaza Heran Israel Ngaku Punya Denah RS Indonesia Tahun 2010, Padahal Belum Dibangun
Menurut Fidan, seperti yang dikutip dari Anadolu via Antara, denuklirisasi menyeluruh di Timur Tengah adalah kewajiban, atau negara-negara lain di kawasan tersebut perlu mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan mereka. Dia menekankan pentingnya menemukan solusi untuk masalah strategis ini.
Fidan juga menyoroti kemajuan signifikan yang dicapai selama KTT Luar Biasa Arab-Islam di Riyadh pekan lalu, menganggapnya sebagai titik balik dalam upaya membangun kerja sama dan solidaritas di antara negara-negara Muslim.
Terkait dampak nyata dari keputusan yang diambil, Fidan menekankan pentingnya menghentikan pertumpahan darah di Gaza dan memastikan pengiriman bantuan segera. Menurutnya, negara-negara Muslim saat ini memilih untuk menyelesaikan masalah Gaza dengan menggunakan sarana diplomasi dan kemanusiaan.