Kisah Sukses Lever Brother yang Jadi Cikal Bakal Bisnis Unilever

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 15 November 2023 | 14:23 WIB
Kisah Sukses Lever Brother yang Jadi Cikal Bakal Bisnis Unilever
Ilustrasi. Kantor Unilever Indonesia, Grha Unilever, di kawasan BSD, Tangerang. [Unilever.co.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Unilever kini menjadi perusahaan bidang FMCG yang paling dikecam dunia karena dituduh mendukung Israel yang terus menerus menghancurkan Gaza.

Padahal, perjalanan bisnis Unilever sudah berjalan seabad lebih dengan cikal bakal Lever Brother serta tidak bisa dilepaskan dari peran William Hesketh Lever. Siapakah Lever Brother? 

Melansir laman resmi Liverpool Museums, William Lever lahir di Bolton, daerah dekat Manchester pada 1851. Datang dari keluarga pedagang, dia meninggalkan sekolah pada usia 16 tahun untuk bergabung dengan perusahaan keluarga. Perusahaan ini awalnya fokus pada berbagai kebutuhan rumah tangga, hingga Lever mengubahnya menjadi hanya fokus pada sabun. 

Dua tahun kemudian William mulai memproduksi sabun sendiri dan mendirikan perusahaan Lever Brothers bersama saudaranya, James Lever. Dia awalnya memproduksi sabun di pabrik dalam skala kecil.

Baca Juga: Profil dan Biodata Ira Noviarti, Presdir PT Unilever Mengundurkan Diri Karena Alasan Pribadi

Namun, pada 1888 ekspansi bisnis membuat Lever bersaudara memindahkan lokasi produksi di dekat pantai Wirral Mersey. Sabun itulah yang kini kita kenal dengan nama Sunlight. Dia juga membangun sebuah desa untuk menampung karyawan dan menamakannya Port Sunlight. Perumahan ini menjadi perumahan pekerja yang paling layak di tahun itu. 

Kesuksesan perusahaan membuat Lever sangat kaya. Pada 1912 selain penghasilan rutin, Lever juga memiliki aset pribadi senilai hampir tiga juta pound. Dalam beberapa tahun, pengaruh Lever Brothers meluas dari Inggris ke Afrika Barat, Pasifik, dan Amerika Serikat. Perusahaan berkembang sampai Lever mempekerjakan 85.000 pekerja di seluruh dunia pada tahun 1925.

Tidak hanya sampai di situ, Lever mendirikan perkebunan di Kongo agar bisa memproduksi minyak sawit pribadi untuk produknya. Namun, tak banyak diketahui bagaimana kehidupan para pekerja di sana. Sebuah sumber menyatakan beberapa orang harus bekerja secara paksa. 

Kesuksesan Lever Brother membawa perusahaan berubah nama menjadi Unilever. Latar belakangnya adalah penggabungan margarine merek Unie dari Belanda pada 1929 sehingga jika namanya digabungkan menjadi Unilever. Unie dan Lever Brothers tetap menjadi 

dua perusahaan dengan dua set pemegang saham dan dua kantor pusat tetapi satu dewan direksi. Unilever Public Limited Company (PLC) berbasis di London dan Unilever NV (Naamloze Vennootschap, yang berarti perseroan terbatas) berbasis di Rotterdam. Meskipun berbeda secara hukum, mereka beroperasi sebagai satu perusahaan.

Baca Juga: Laba Unilever Anjlok 30 Persen di Kurtal I 2023

Perkembangan selanjutnya pada 1980-an, Unilever mereorganisasi Lever Brothers, membentuk tiga divisi terpisah: Divisi Produk Rumah Tangga, Divisi Makanan, dan Divisi Produk Pribadi.

Setelah akuisisi Chesebrough-Pond's Inc. oleh Unilever, Divisi Produk Pribadi Lever dipindahkan ke perusahaan ini. Divisi Makanan Lever dipisah menjadi unit operasinya sendiri, yang disebut Van den Bergh Foods, pada tahun 1989

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI