Suara.com - Presiden Iran, Ebrahim Raisi, meminta seluruh negara muslim untuk mengembargo minyak Israel. Apa itu embargo minyak?
Pernyataan Ebrahim Raisi itu disampaikan saat diri nya menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa antara Liga Arab dengan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Riyadh, Arab Saudi pada Sabtu (11/11/2023).
Menurutnya, Israel harus dijatuhi hukuman atau sanksi yang bersifat internasional atas tindakannya telah membunuh lebih dari sepuluh ribu warga Gaza, Palestina, termasuk diantaranya anak kecil dan para perempuan di wilayah tersebut.
Namun, alih-alih mendapat dukungan, tuntutan Raisi mengembargo minyak Israel mendapat penolakan beberapa negara muslim diantaranya Mesir, Qatar, Yordania, Bahrain, dan Uni Emirat Arab (UEA).
Baca Juga: Hubungan Iran dan Arab Saudi, Sempat Bermusuhan Kini Ebrahim Raeisi ke Riyadh Demi Palestina
Alasan negara-negara tersebut menolak adalah karena pentingnya menjaga saluran terbuka dengan pemerintahan Netanyahu dengan perjanjian-perjanjian damai yang telah dibuat sebelumnya.
Sebelumnya, Arab sudah pernah melakukan tindakan embargo kepada negara-negara yang mendukung militer Israel selama Perang Arab-Israel di Tahun 1973. Lalu apa itu embargo minyak.
Apa Itu Embargo Minyak?
Maksud dari embargo itu sendiri adalah suatu kebijakan pelarangan kegiatan perniagaan atau perdagangan sebuah negara dalam politik dan ekonomi internasional.
Embargo umumnya digunakan sebagai sanksi atau tekanan politik negara untuk negara lain, dengan cara membatasi jalur jual-belinya.
Baca Juga: Doa Untuk Palestina Tulisan Arab, Latin, Artinya dan Waktu Mengamalkannya
Sedangkan yang dimaksud embargo minyak terhadap Israel yaitu larangan perdagangan minyak ke wilayah Israel oleh beberapa negara sebagai sanksi atas tindakannya yang merugikan banyak warga sipil Palestina.
Dampak Embargo Minyak
Kebijakan embargo minyak yang diterapkan oleh negara negara islam bisa memberikan dampak negatif terhadap negara tersebut. Salah satunya dapat menurunkan kesejahteraan masyarakat yang diakibatkan oleh ketidakstabilan ekonomi.
Selain itu, penerapan embargo minyak juga memiliki nilai positif. Adapun nilai positifnya yaitu dengan adanya embargo minyak ini, Israel akan merasa kesulitan mendapatkan pasokan minyak sebagai salah satu bahan bakar perang. Sehingga diharapkan dapat mengurangi konflik antara Israel dan Palestina, atau bahkan bisa terjadi gencatan senjata.
Embargo minyak sebelumnya pernah dilakukan oleh Arab Saudi, negara Timur Tengah dan penghasil minyak lainnya usai perang antara Israel dengan Mesir dan Suriah pada 1973.
Arab Saudi melakukan kebijakan tersebut kepada negara-negara di wilayah Eropa dan Amerika Serikat sebagai hukuman atas sikap parsial mereka yang mendukung Israel selama perang.
Keputusan untuk menetapkan kebijakan embargo minyak tersebut diputuskan Arab Saudi dalam Konferensi Menteri-menteri Menteri Perminyakan Arab pada 17 Oktober 1973 di Kuwait. Demikian penjelasan singkat tentang apa itu embargo minyak.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama