Iran Usul Embargo Minyak Israel, Negara-negara Arab Menolak

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 15 November 2023 | 10:39 WIB
Iran Usul Embargo Minyak Israel, Negara-negara Arab Menolak
Presiden Iran Ebrahim Raisi memberikan sambutan saat berkunjung ke Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (24/5/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemimpin Iran, Ebrahim Raisi, meminta para negara Arab dan negara-negara mayoritas Muslim untuk memberlakukan embargo minyak terhadap Israel sebagai respon serangan negara itu ke Palestina.

Hal ini diharapkan bisa menjadi modal negosiasi untuk mengakhiri agresi Negeri Zionis di Jalur Gaza, Palestina. Sayangnya, usulan menarik ini justru diabaikan oleh negara-negara Arab yang merupakan penghasil minyak dunia.

Dikutip dari Reuters, usulan yang disampaikan saat konferensi tingkat tinggi (KTT) luar biasa antara Liga Arab dan Organisasi Kerja sama Islam (OKI) di Riyadh pada Sabtu (11/11/2023) kemarin itu tidak ditanggapi secara serius oleh sejumlah negara yang hadir, mulai dari Mesir, Qatar, hingga Yordania.

Upaya Ebrahim Raisi untuk mendorong negara-negara yang masih menjalin hubungan dengan Israel agar memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Tel Aviv juga mendapat penolakan dari beberapa negara, termasuk Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain.

Baca Juga: Alasan Joel Ndala Ikuti Selebrasi ala Jude Bellingham Usai Cetak Gol Kemenangan Inggris U-17

Kedua negara tersebut telah merestui normalisasi hubungan dengan Israel pada tahun 2020 melalui Abraham Accords, setelah sebelumnya terlibat dalam perseteruan dengan Israel selama perang Arab-Israel.

Iran secara tegas menolak keberadaan negara Israel, sementara, mayoritas negara-negara Arab dalam agenda tersebut menekankan bahwa baik Palestina maupun Israel harus mampu hidup berdampingan berdasarkan perbatasan pada tanggal 4 Juni 1967, menjadi poin ketidaksepakatan.

Meskipun terjadi perselisihan di antara negara-negara anggota Liga Arab dan OKI yang hadir, pertemuan luar biasa ini menghasilkan klausul yang menyepakati penghentian agresi Israel di Gaza.

KTT ini mengeluarkan komunike yang mencakup pengutukan terhadap agresi Israel, penolakan terhadap klaim bahwa Israel bertindak sebagai bentuk bela diri, dan tuntutan agar Dewan Keamanan PBB segera mengadopsi resolusi yang tegas dan mengikat.

Baca Juga: Parlemen Israel Susun Rencana Gulingkan PM Netanyahu Di Tengah Gencar Serangan Zionis Ke Palestina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI