Nestle PHK Ratusan Pekerja RI Ditengah Isu Boikot Produk Israel, Pertama Sejak Pabrik Berdiri

Selasa, 14 November 2023 | 11:57 WIB
Nestle PHK Ratusan Pekerja RI Ditengah Isu Boikot Produk Israel, Pertama Sejak Pabrik Berdiri
Ilustrasi. Kabar mengejutkan datang dari perusahaan multinasional asal Swiss yakni Nestle, kabarnya perusahaan tersebut melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ratusan pekerja di RI.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari perusahaan multinasional asal Swiss yakni Nestle, kabarnya perusahaan tersebut melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ratusan pekerja di RI.

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Federasi Serikat Buruh Makanan dan Minuman (FSBMM) Dwi Haryoto.

Ia mengatakan 126 karyawan terdampak merupakan anggota dari Serikat Buruh Nestle Indonesia Kejayan (SBNIK).

"Manajemen melakukan efisiensi dalam waktu yang sangat singkat," sebut Dwi dalam keterangannya dikutip Selasa (14/11/2023).

Baca Juga: Amazon PHK 180 Karyawan di Divisi Game demi Efisiensi

Menurut Dwi mengungapkan pihak perusahaan mengomunikasikan adanya penurunan bisnis dalam waktu dua minggu terakhir tidak jelas apa yang menyebabkan kinerja perusahaan turun namun jika melihat esklasasi konflik Palestina dan Israel yang terjadi akhir-akhir ini bisa saja ini terkiat dengan boikot produk yang pro terhadap Israel.

"Perusahaan akan melakukan efisiensi dari sisi jumlah buruh yang bekerja di Pabrik Nestle Kejayan," kata Dwi.

Ia menghormati jika memang efisiensi tak terhindarkan, tetapi bukan dilakukan secara wajib atau paksaan. Dwi juga mengatakan PHK mendadak ini baru terjadi pertama kali selama 35 tahun Pabrik Nestle Kejayan berdiri.

Para buruh pun melakukan aksi protes kepada Nestle Indonesia pada awal pekan ini. Aksi dilakukan SBNIK bersama serikat regional FSBMM di Kantor Pusat Nestle Indonesia Jakarta serta Pabrik Nestle Kejayan.

Baca Juga: Fatwa MUI Haramkan Produk Israel: Banyak Warga Dukung, Tapi Masih Bingung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI