President University Berbagi Pengalaman dalam Forum China-ASEAN HR Cooperation dan Development di Guanxi China

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 14 November 2023 | 05:53 WIB
President University Berbagi Pengalaman dalam Forum China-ASEAN HR Cooperation dan Development di Guanxi China
Rektor President University Prof. Dr. Chairy dalam ajang China ASEAN Human Resources Cooperation and Development Forum yang digelar di Kota Nanning, Guanxi, China.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam dunia bisnis, banyak produk atau jasa yang popular pada saat ini dengan cepat menjadi usang pada esok harinya. Saat ini siklus hidup suatu produk atau jasa menjadi semakin pendek. Fenomena semacam itu terjadi juga dalam dunia pendidikan.

Itu sebabnya untuk membuat lembaga pendidikan tetap relevan, termasuk lulusan yang dihasilkannya, mereka mesti mampu mengombinasikan penyelenggaraan pendidikannya dengan pendekatan yang bersifat praktis.

Demikian ditegaskan Rektor President University Prof. Dr. Chairy dalam ajang China ASEAN Human Resources Cooperation and Development Forum yang digelar di Kota Nanning, Guanxi, China. Forum tersebut dihadiri oleh 300-an peserta dari China dan berbagai negara ASEAN.

Sebagian peserta adalah para pejabat pemerintahan, para ahli dan cendekiawan dalam berbagai bidang keahlian. Mereka, antara lain, Zhang Xiaoqin yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Otonom wilayah Zhuang Guangxi yang juga merangkap Ketua Serikat Buruh daerah setempat; Zhang Da, Inspektur Tingkat II di Departemen SDM dan Jaminan Sosial, Republik Rakyat China (RRC); Wenma Xitisen yang Direktur Dinas Pengembangan Keahlian dari Kementerian Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Sosial, Republik Demokratik Laos.

Dari kalangan cendikiawan hadir Dr. Chen Yujie yang merupakan peneliti di Institut Penelitian Tenaga Kerja dan Jaminan Sosial RRC. Dari kalangan bisnis, di antaranya, Tian Maosheng yang Direktur Wuhan Hauzhong CNC Holdings Co. Ltd. Lalu, ada juga peraih medali emas dalam ajang kompetisi CNC tingkat dunia, Yang Denghui, yang juga pengajar di Institut Teknik Mesin di Provinsi Guangdong.

Pada forum tersebut, Prof. Chairy memaparkan pidatonya yang bertopik The Role of University in Preparing Highly-Skilled Human Capital: The Case of Indonesia to Achieve Golden Indonesia in 2045. Untuk menyongsong Indonesia Emas, urai Prof. Chairy, pemerintah menetapkan empat pilar, yakni SDM yang kompeten dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, akses infrastruktur yang adil, serta penguatan ketahanan nasional dan tata kelola.

Talenta Indonesia Masih Tertinggal Meski begitu, lanjut dia, “Dalam hal talenta yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, Indonesia relatif masih tertinggal jika dibandingkan dengan negaranegara tetangga di ASEAN dan Asia Pasifik.” Merujuk pada laporan World Talent Ranking (WTR) yang dipublikasikan tahun 2023 oleh Institute for Management Development (IMD) yang berbasis di Swiss, Indonesia masih menempati peringkat ke47.

Sementara, negara tetangga, seperti Singapura menempati peringkat ke-8, atau Malaysia ke-33, dan Thailand ke-45.

Lima negara teratas ditempati oleh Swiss, disusul Luksemburg, Islandia, Belgia dan Belanda. Di kawasan Asia Pasifik, Hongkong menempati peringkat ke-16, Australia ke-18, Taiwan ke-20, Korea Selatan ke-34, dan China di peringkat ke-41.

Baca Juga: Kemendikbudristek Optimistis 1 Juta Guru ASN PPPK Segera Tercapai

Merujuk laporan WTR, papar Chairy, negara-negara yang menempati peringkat atas menekankan betul pentingnya pelatihan profesional dan magang yang terintegrasi dalam sistem pendidikannya, ketimbang mata pelajaran yang bersifat akademis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI